60DTK, Gorontalo – Masuk hari ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo, Gubernur Rusli Habibie meninjau posko gugus tugas perbatasan Gorontalo – Sulawesi Tengah yang ada di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (06/05/2020).
Pada kesempatan itu, Rusli mengapresiasi petugas di perbatasan yang sudah bekerja dengan baik. Rusli juga memberi masukan ke petugas posko untuk mengusulkan kebutuhan yang diperlukan.
“Apa-apa yang dibutuhkan untuk kelengkapan posko. Apakah APD, tempat tidur, dan lainnya tolong diberitahukan,” ujar Rusli kepada petugas yang sedang bekerja di posko gugus tugas.
Rusli juga menekankan petugas untuk mengawasi arus masuk dan keluar perbatasan dengan memperhatikan penggunaan masker dan wajib disemprot disinfektan. Rusli juga meningingatkan, agar yang keluar masuk perbatasan harus steril.
“Jika (ada kenderaan) mencurigakan, di stop. Jika bawa sayur, logistik, diperiksa. Tetapi jika ada indikasi (corona), langsung disuruh pulang, di karantina,” jelas Rulsi.
Sementara itu Camat Tolinggula Rizal Yusuf Kune mengatakan, setiap hari ada sejumlah 300 petani sekitar Tolinggula yang keluar masuk perbatasan untuk bertani di wilayah Sulawesi Tengah. Sebagian besar adalah mereka petani jagung.
“Mereka jam setengah enam sudah start dari sini, dan pulang sekitar jam 5 sore. Bahkan, ada yang malam. Tetapi ini kita sudah batasi,” ungkap Rizal.
Ia menambahkan, mereka juga udah mengusahakan kartu identitas dan surat keterangan dari pemerintah desa, dan juga mereka harus selalu menggunakan ID card serta melapor ke petugas.
Selain meninjau perbatasan, istri gubernur Idah Syahidah juga memberikan masker dan makanan ringan kepada para petugas posko. (ksm/adv)