Idris Rahim Serahkan Bantuan ke Korban Banjir di Boliyohuto

Wagub Gorontalo, Idris Rahim (kiri), saat menyerahkan bantuan di Desa Tolite, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, Rabu (5/08/2020). (Foto - Alfred, Humas Pemprov)

60DTK, Gorontalo – Banjir bandang yang melanda Desa Tolite, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, langsung ditanggapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dengan memberikan bantuan kepada korban banjir.

Bantuan berupa 20 karton mi instan, 20 karton air mineral, beras lima koli, minyak goreng dua kardus, garam lima bal, tikar, selimut, hingga paket sandang masing-masing 20 paket, diserahkan langsung oleh Wagub Gorontalo, Idris Rahim, dan diterima oleh Camat Boliyohuto.

Bacaan Lainnya

“Pagi ini saya menyerahkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk korban banjir di Desa Tolite ini. Kami berharap bisa sedikit membantu meringankan beban warga korban banjir,” ucap Idris saat menyerahkan bantuan kepada Camat Boliyohuto, Isnawati Nurdji.

Baca juga: Idris Rahim Ajak Warga Boliyohuto Cegah Banjir Dengan Jaga Lingkungan

Ia sangat berharap bantuan dari Pemprov Gorontalo melalui BPBD ini dapat membantu masyarakat yang terkena dampak luapan Sungai Paguyaman itu.

Selain itu, Ia juga mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo untuk terus bersinergi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) agar segera menyelesaikan pembangunan tanggul.

“Berdasarkan laporan, banjir ini disebabkan tanggul yang belum selesai dibangun oleh Balai Wilayah Sungai sepanjang 1,2 kilometer. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada Pak Bupati untuk mengusulkan ke Balai Wilayah Sungai supaya diprogramkan,” imbuhnya.

Baca juga: Keluarga Tukang Bentor Yang Meninggal Tertimpa Pohon Terima Bantuan Dari Rusli

Sementara itu, Kepala Desa Tolite, Usman Djamalu menjelaskan, banjir tersebut berdampak pada 274 KK atau setara dengan 873 warga. Mereka pun langsung diungsikan di posko pengungsian, yang berada di halaman rumah kepala desa. Meski begitu, sejak Rabu (5/08/2020) pagi sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing.

“Ada sekitar enam kilometer desa kami yang terendam. Tingginya bervariasi tergantung ketinggian. Ada yang atap rumah dan ada juga setinggi dada orang dewasa,” jelasnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait