60DTK – SOLO : Seperti yang dikutip dari situs VOA Indonesia, juru bicara penyelenggara Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas Indonesia (SKODI), dokter Bayu Rahadian, mengatakan ada empat cabang olahraga bagi penyandang difabel yang diajarkan dalam sekolah ini. Menurut Bayu, para siswa akan mendapat materi teori dan praktek olahraga khusus difabel. Solo, Kamis siang (20/12/2018)
“Kurikulum mengenai pendidikan, tentunya sesuai kurikulum pendidikan. Bedanya, di teknis keolahragaan, ya sesuai dengan pengembangan yang kita sebut training, latihan praktek yang lebih banyak. Bagaimana mentraining anak-anak itu supaya memiliki mental bertanding yang bagus. Kita baru mulai empat cabang olahraga, ada Tenis Meja, Renang, Bulu Tangkis, dan Atletik,” kata Bayu
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi ketika meresmikan Sekolah khusus Olahraga Disabilitas Indonesia di Solo ini mengungkapkan minta dan pembibitan altet difabel harus dilakukan sejak usia dini. Menurut Imam, pembentukan SKODI ini baru pertama di Indonesia dan akan dikembangkan di berbagai daerah.
“Tantangan kami itu bagaimana memadukan antara pendidikan dan olahraga. SKO Disabilitas ini pertama di Indonesia dan menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya atlet-atlet disabilitas yang secara pendidikan diperhatikan dan perkembangan olahraganya itu akan disupport hingga kelak mereka menjadi atlet yang mewakili Indonesia agar anak-anak kita ini yang menurut sebagian terbatas tetap mendapat fasilitas, perhatian, dan hak yang sama,” ungkap Imam
(Sumber : VOA Indonesia)