60DTK-NASIONAL – Meski belum dipastikan menang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden yang akan berlangsung pada 17 April mendatang, calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto tetap optimis.
Hal ini dibuktikan saat Ketua Umum Partai Gerindra tersebut melaksanakan kampanye terbuka di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).
Di hadapan pendukungnya, Prabowo tidak ragu membocorkan calon menteri yang akan masuk dalam kabinet pemerintahannya jika ia terpilih dalam Pemilu mendatang
“Kalau saya jadi Presiden, mana yang pantas di kabinet? Ngapain saya sembunyi-sembunyi? Jangan beli kucing dalam karung. AHY pantas jadi Menteri. Kenapa? Jangan karena ganteng aja yah,” ujar Prabowo, dilansir dari Sindonews.com.
I melanjutkan, “Tahu berapa orang Indonesia yang lulusan dari Harvard? Hanya dua tiga orang. Dia AHY bisa hidup enak, kalau dia mau bahkan dia bisa tinggal diluar Negeri, tapi dia lebih memilih mengabdi kepada rakyat, mengorbankan karirnya di TNI,” tegasnya.
Bukan hanya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saja, Prabowo juga menyebut mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
“Aher, bagaimana Aher? dua kali jadi Gubernur, pantas enggak kalau kita angkat jadi menteri?” tanya Ketua Gerindra itu kepada pendukungnya saat itu.
Lebih lanjut, mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopasus) ini juga menyebut dua nama lain, yakni Edi Suparno dan Hinca Panjaitan.
“Edi Suparno, ahli keuangan. Hinca Panjaitan, ini koboi dari Sumatera Utara,” tutur Paslon nomor urut 02.
Selain nama – nama yang sudah disebutkan sebelumnya, Prabowo juga sempat memuji Sohibul Iman yang mengenyam pendidikan S3. Tidak sampai disitu, pujian Probowo juga disampaikan kepada Zulkifli Hasan yang sudah puluhan tahun mengabdi untuk pemerintah.
Menurut Prabowo, membocorkan nama kabinet dihadapan pendukungnya adalah bentuk keterbukaan kepada rakyat. Pantas saja itu ia lakukan, mengingat Prabowo adalah oranh yang tidak mau dicap ‘beli kucing dalam karung’ ketika Ia terpilih menjadi orang nomor satu di megeri ini.
Pewarta: Andrianto Sanga
Editor: Nikhen Mokoginta