60DTK, Kota Gorontalo – DPRD Kota Gorontalo turut memberikan respons terhadap rencana Pemerintah Pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau pertalite dan liquefied petroleum Gas (LPG) subsidi tabung 3 kilogram pada tahun 2022 ini.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo, Alwi Podungge, wacana yang awalnya dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu itu perlu dikaji lebih dalam.
“Harus dikaji lagi. Dilihat dari sisi mana, sudut mana, dan sebagainya,” tegas Alwi, Kamis (14/04/2022).
Alwi mengatakan, andai pemerintah tetap akan menaikkan harga pertalite dan gas LPG 3 kilogram, mereka harus siap dengan berbagai konsekuensi yang nantinya bisa saja muncul, salah satunya inflasi. Apalagi, ekonomi masyarakat saat ini baru mulai bangkit usai terpuruk dengan pandemi covid-19 yang terjadi sejak 2020.
“Bisa saja akan ada juga gejolak, konflik akan timbul di masyarakat. Kemarin hanya minyak goreng saja kegaduhannya luar biasa, apalagi ini sudah dua sekaligus,” ujarnya.
Alwi melihat, baik pertalite dan LPG 3 kg saat ini seakan sudah menjadi kebutuhan primer manusia, karena sangat dibutuhkan dan selalu digunakan setiap hari oleh masyarakat.
“Harusnya negara harus hadir di sini, tidak boleh abai karena ini bicara kebutuhan masyarakat. Misal LPG, itu sudah masuk sembilan kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga