60DTK – Kabupaten Gorontalo: Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo memberikan keterangan mengenai masalah yang dihadapi PDAM terkait keluhan masyarakat atas dampak kekeringan yang dirasakan oleh sebagian masyakarat di Kabupaten Gorontalo. Senin, (2/9/2019).
Kepala Bagian Teknik PDAM Kabupaten Gorontalo, Ahmad Bahri, menjelaskan keluhan masyarakat terhadap suplai air yang kurang akibat kekeringan yang melanda sebagian daerah di kabupaten Gorontalo, penyebabnya dikarenakan beberapa instalasi pipa air yang mengalami kerusakan.
“Dari 10 instalasi pipa air PDAM Kabgor, ada lima instalasi pipa air yang rusak dan berefek pada berkurangnya debit air baku,” kata Ahmad Bahri saat ditemui awak media.
Ahmad Bahri juga menjelaskan, lima instalasi yang mengalami kerusakan itu menyebabkan pengaruh besar pada unit-unit pelayanan PDAM yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya instalasi pipa air di Bulota, Pilohayanga, Tabongo; Tibawa, Boliyohuto CS.
Ia mengatakan misalnya instalasi pipa air di Bulota, kecepatan airnya dari 30 liter per detik turun sampai pada 4.5 liter per detik. “Sangat signifikan penurunan debit airnya. Penurunan debit air ini bisa mempengaruhi saluran air di unit layanan Telaga dan Limboto.”
Begitupun instalasi pipa air Pilohayanga, kecepatan debit airnya 40 liter per detik turun hingga 21 liter per detik, penurunan ini akan mempengaruhi unit pelayanan Telaga CS: Telaga, Tilango; Telaga Biru, dan Kecamatan Limboto dan Limboto Barat.
Selanjutnya instalasi pipa yang berada di Tabongo, Tibawa, dan Boliyohuto CS dengan kecepatan airnya 20 liter per detik turun hingga 4 – 5 liter per detik.
Ahmad juga mengatakan, bahwa pelanggan PDAM Kabupaten Gorontalo sebanyak 19.425 dan yang aktif hanya 12.326. “Kerusakan lima instalasi pipa ini berpengaruh pada layanan pelanggan PDAM Kabupaten Gorontalo.”
Ia juga menambahkan, pihak PDAM Kabupaten Gorontalo saat ini telah mencarikan solusi, dan beberapa di antaranya telah dilaksanakan.
“Solusinya seperti pengaturan satu area yang tidak ada air agar bisa berbagi air, misalnya beberapa pipa saling dihubungkan agar warga yang terdampak kekeringan bisa mendapatakan air bersih juga.”
Namun menurut Ahmad, pipa yang berada di Bionga belum belum bepengaruh. Maka dari itu, pihak PDAM akan memanfaatkan pipa tersebut untuk menyalurkan suplai air ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan.
Solusi lain yang sementara dilaksanakan PDAM adalah Perbaikan sistem. Perbaikan sistem ini menyasar pada asesoris yang memadai. “Misalnya perbaikan pipa air yang tersumbat agar air bisa berjalan dengan baik, biar sistem berjalan lebih normal lagi,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, jika sekali waktu terjadi krisis air dan keluhan dari setiap pelanggan, pihak PDAM akan mengerahkan mobil-mobil tanki mereka untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan.
Penulis: Zulkifli M.