Ketua Osis SMAN 1 Kota Gorontalo, Sampaikan Permintaan Maaf

Ketua Osis SMAN 1 Kota Gorontalo meminta maaf atas insiden yang dilakukan oleh rekan-rekannya, Jum'at (02/11/2018). Foto: Fendi/60dtk

60DTK-GORONTALO: Peristiwa video bendera terbalik oleh siswa SMAN 1 Kota Gorontalo Selasa kemarin sempat heboh. Dalam video tersebut terlihat 6 orang siswa yang sedang mempermainkan bendra Merah Putih hingga terpasang terbalik di atas tiang bendera, Jumat (2/11/2018).

Kejadian tersebut menimbulkan banyak polimik di kalangan netizen lewat media sosial. Tak butuh waktu lama video tersebut cepat beredar di kalangan masyarakat hingga ke Kemendikbud (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan) Republik Indonesia. Pihak Sekolah pun di mintai klarifikasi soal video yang beredar di berbagai media soaial.

BACA: Video Viral: Bendera Terbalik, Begini Klarifikasi Pihak Sekolah

Basri Amara Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Gorontalo langsung mengklarifikasi insiden tersebut. Ironisnya kejadian itu tidak di ketahui oleh pihak sekolah. Tak hanya itu, Ketua Osis pun menyesal dengan perbuatan rekan-rekannya.

“Mewakili seluruh siswa SMAN 1 Kota Gorontalo saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Provinsi Gorontalo yang sudah melihat video tersebut. Saya sendiri tidak menyangka kalau peristiwa ini akan terjadi di sekolah kami. Pada hal, baru kemarin kami melaksnakan kegiatan memperingati Sumpah Pemuda. Saya kira peristiwa ini akan dijadikan pengalaman serta pelajaran buat kamai kedepanya,” ujar Abel Silas Ketua Osis SMAN 1 Kota Gorontalo.

LIHAT:

Selain itu Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Yusri Kusuba mengatakan, kesalahan ter akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  “Segala bentuk kesalahan di lakukan oleh setiap siswa, akan di proses sesuai dengan peraturan yang sudah di tetapkan. Ke enam siswa tersebut, sudah ditindaki sesuai kebijakan dan peraturan yang berlaku. Satu di antara mereka sudah kami serahkan kepada orang tua, dan siswa yang menyebarluaskan video tersebut sudah menghapus postingan video itu. Sebagai hukuman untuk sementara waktu handphone siswa yang bersangkutan masih ditahan oleh pihak sekolah,” tutur Yusri. (rds/mf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan