60DTK, Kota Gorontalo – Menyambut hari kemerdekaan Provinsi Gorontalo yang selalu diperingati setiap 23 Januari, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Gorontalo menggelar diskusi dengan para pemuda.
Bukan membicarakan soal politik dan kekuasaan, diskusi yang digelar oleh KNPI Provinsi Gorontalo kali ini begitu menarik.
Mereka mengajak para pemuda untuk lebih mengenal dan mendalami ketokohan H. B. Jassin, seorang pengarang, penyunting, cendekiawan muslim, sekaligus kritikus sastra berdarah Gorontalo.
“Tujuan diskusi ini untuk meningkatkan spirit patriotisme para pemuda dalam memperingati momentum 23 Januari 1942,” ujar Ketua KNPI Gorontalo, Ghalieb Lahidjun.
Menurut Ghalieb, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Ia melihat anak muda di Gorontalo begitu disibukkan dengan berbagai urusan, tidak terkecuali masalah-masalah politik dan kekuasaan.
“Para pemuda harus bisa mencari bahan diskusi lain yang bisa memberi perspektif baru dalam rangka mendorong spirit pemuda dan ikut serta dalam pembangunan Gorontalo,” ujarnya.
Ghalieb juga berharap, diskusi yang berlangsung di Kota Gorontalo tersebut dapat membuat para anak muda melihat makna 23 Januari dengan lebih luas, bukan hanya sekadar memperingatinya saja.
“Bukan hanya momentumnya, tetapi ada resonansi spirit baru bagi kaum muda Gorontalo yang kita lahirkan daripada semangat 23 Januari,” tandasnya.
Di tempat yang sama, salah satu penulis Gorontalo, Basri Amin mengatakan, H. B. Jassin banyak melakukan sesuatu semasa hidupnya. Sebagai contoh, Ia pernah menerjemahkan Alquran pasca-meninggalnya sang istri.
Selain itu, kata Basri, H. B. Jassin merupakan orang yang memiliki karakter suka melihat dan membesarkan tokoh-tokoh lain yang ada di sekitarnya. Ia juga memiliki sifat yang kokoh dalam pendiriannya dan mudah memaafkan.
“Jadi ayo kita dukung sama-sama pak H. B. Jassin jadi calon pahlawan nasional dari Gorontalo,” ajaknya saat menjadi pemateri dalam diskusi patriotisme tersebut.
Pewarta: Andrianto Sanga