Konflik Tapal Batas, Mahasiswa Buol Bilang Tak Mau Dirugikan

Syamsul Bahri, salah satu mahasiswa Buol yang gencar suarakan konflik tapal batas untuk segera dituntaskan. (Foto - Istimewa)

60DTK-GORONTALO: Salah seorang mahasiswa Buol, Syamsul Bahri menyampaikan permintaan tegas kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan tapal batas yang terjadi di perbatasan Kabupaten Buol dan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) yang hingga kini belum juga mencapai titik terang, Rabu (23/10/2019).

Hal ini bukan tanpa alasan, namun mengingat sebelumnya pihak pemerintah Kabupaten Gorut, Kabupaten Buol, dan beberapa mahasiswa sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menyiasati masalah ini agar tidak sampai menimbulkan konflik antara mahasiswa Buol dan Gorut.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Mahasiswa Tolinggula Tuntut Pemerintah Dan DPRD Segera Selesaikan Persoalan Tapal Batas

“Kami sebagai mahasiswa Buol yang ada di Gorontalo tidak mau menjadi korban konflik tapal batas antara Kabupaten Buol, dan Kabupaten Gorut ini,” ujar Syamsul.

Maka, demi menjaga keamanan dan keharmonisan antara dua kubu ini, Ia berharap konflik tapal batas tersebut bisa semakin cepat diselesaikan.

Baca juga: Gubernur Akan Ambil Jalur Diplomasi Persoalan Tapal Batas

“Kami pun tidak mau ada pihak yang dirugikan. Karena setahu kami, dua kabupaten ini dinilai memiliki hubungan emosional yang cukup baik,” lanjut Syamsul.

Selain itu, Ia juga menghaturkan permintaan agar pemerintah provinsi bisa lebih tegas dan tanggap menyikapi hal tersebut.

Baca juga: Berikut Rekomendasi Pemkab Gorut Terkait Tapal Batas

“Karena hasil mediasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Gorut, juga Kabupaten Buol itu diserahkan langsung ke pemerintah daerah dan provinsi,” tukasnya. (Pendi/60dtk)

 

 

.

Pos terkait