Lima Tradisi Ramadhan yang Ditiadakan Tahun Ini

ilustrasi tradisi ramadhan
(Design: Siti Latifa 60DTK)

60DTK, Gorontalo – Lima Tradisi atau kebiasaan masyarakat Provinsi Gorontalo  di Bulan Ramadhan, yang ditiadakan oleh Pemerintah.

Lima Tradisi itu yakni:

Bacaan Lainnya
  1. Larangan Mudik

Pemerintah Provinsi Gorontalo mengeluarkan Kebijakan larangan Mudik, mengacu pada surat edaran nomor 13 tahun 2021, dari gugus tugas covid-19 beserta adendumnya.

“Pembentukan posko di lokasi 4 titik perbatasan sisi darat dengan provinsi Sulawesi Utara dan provinsi Sulawesi Tengah,” ungkap Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie saat diwawancara oleh awak media, Kamis (22/4/2021).

Semua perbatasan Provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Utara dijaga ketat. Dimulai dari perbatasan Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara dengan Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolmut. Dan perbatasan Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango dengan kecamatan Posigadan Kabupaten Bolsel.

Sedangkan untuk perbatasan dengan Provinsi Sulteng ada dua titik, yaitu perbatasan Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo dengan Kecamatan Palele Kabupaten Buol, dan Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato dengan Kecamatan Moutong Kabupaten Parimo.

“Khusus untuk angkutan laut yang dioperasionalkan oleh PT. Pelni Selama peniadadaan mudik tidak ada layanan,” tegas Gubernur dua periode tersebut.

  1. Festival Tumbilotohe

Mengingat kita masih disituasi Pandemi Covid-19, kita tetap dianjurkan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan tidak menimbulkan kerumunan. Sehingga inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk meniadakan Festival Tumbilotohe.

Tradisi Tumbilotohe, yang selalu dilakukan masyarakat Gorontalo  pada saat menyambut malam Laitul Qadar. Lebih dianjurkan di pasang dirumah masing-masing. Guna mengantisipasi kerumunan yang dapat menyebabkan angka penularan Covid-19 meningkat.

Lima Tradisi Ramadhan yang Ditiadakan Tahun Ini
(Design: Siti Latifa 60DTK)

“Pelaksanaan festival tumbilotohe ditiadakan pemasangan lampu di rumah-rumah kantor dan tempat-tempat tertentu,” tegas Rusli.

  1. Pasar Senggol

Kita tahu, pelaksanaan pasar senggol dua minggu sebelum hari raya Indul Fitri, sudah menjadi tradisi masyarakat Gorontalo. Berbagai macam barang diperjual belikan ditempat tersebut. Namun akibat Pandemi Covid-19, pasar senggol juga ditiadakan.

Sedangkan pusat perbelanjaan seperti Mall dan toko-toko, pemerintah dengan secara  ketat mengarahkan satgas untuk menjaga dan mengawasi. Untuk Jumlah pengunjung dan waktunya pun dibatasi hanya sampai pukul 21:00 WITA.

Baca Juga: Tahun Ini Festival Tumbilotohe di Kota Gorontalo Ditiadakan

“Toko-toko baju jam 9 malam tutup, dan kami menempatkan petugas untuk mengatasi kemacetan disitu. Orang di dalam toko 50 persen dari total jumlah pengunjung,” jelas Rusli.

  1. Perayaan Ketupat

Tradisi perayaan Hari Ketupat seminggu setelah Idul Fitri di Gorontalo juga ditiadakan. Pemerintah menganjurkan masyarakat Gorontalo untuk melaksanakan di rumah masing-masing. Tidak menerima kunjungan ataupun keramaian umum.

  1. Open House

Tradisi Open House juga dianjurkan pemerintah, agar tidak dilaksanakan. Masyarakat hendaknya melaksanakan di rumah, dan berkumpul dengan keluarga masing-masing.

Pos terkait