60DTK, Editorial – Tidak memiliki basis keilmuan digital marketing, Alfian Nangili, seorang mantan office boy berhasil membangun perusahaan yang bergerak di bidang edukasi digital marketing, Rilis Platform Indonesia.
Hal ini tidak terjadi begitu saja, melainkan atas usaha dan semangat yang Ia kerahkan dengan segenap jiwa. Pernah gagal menjadi aparat, pria kelahiran 1986 ini pun merasa tidak masalah untuk bekerja serabutan. Dalam sehari Ia bisa menjalankan tiga profesi sekaligus: pagi guru honorer, lalu siang sopir bentor.
Ada lagi satu profesi yang Ia geluti. Jika ditanya dari mana Ia mendapatkan pengetahuan tentang dunia digital, jawabannya tidak akan sama dengan orang-orang kebanyakan yang barangkali mendapatkan kemampuan itu dengan belajar keras di bangku pendidikan formal. Alfian tidak, Ia justru berkenalan dengan dunia digital ketika bekerja sebagai penjaga warnet.
Satu kisah hidupnya yang sampai sekarang sulit dilupa dan malah dijadikan pelejit semangat. Tahun 2013 silam Ia pernah melamar ke jabatan IT di sebuah perusahaan farmasi di Gorontalo. Lamarannya diterima, tapi bukan pada posisi yang dilamar. Berat, tapi apa boleh buat, tawaran itu terpaksa diambil.
“Waktu itu pihak perusahaan bilang, “Bapak diterima, tapi posisi yang bapak lamar sudah tidak ada, yang ada tinggal OB. Kalau mau balik kanan, silakan, tapi kalo mau lanjut hari ini sudah bisa jadi OB.” Karena tidak punya uang, saya gas,” ujar Alfian sambil mengenang.
Bukannya senang, Alfian malah merasa aneh dengan pekerjaannya itu. Alfian merasa sedang menumpuk dosa di atas sajadah tempat istrinya menabur doa. Sebab, di bayangan istrinya itu, suaminya tengah bekerja dengan komputer, internet, dan di ruangan ber-AC.
Saban hari istrinya selalu curiga dengan penampilannya yang setiap pulang ke rumah membawa bekas keringat berlebih di baju.
“Istri sering tanya kenapa setiap pulang selalu baju selalu berkeringat? Dia tahunya ruang kerja saya ber-AC. Di situ saya tidak sanggup jujur,” kata Alfian.
Namun, ibarat pepatah usaha tidak mengkhianati hasil, karier Alfian di perusahaan itu perlahan-lahan merangkak naik. Dia dipromosikan sebagai satpam setelah beberapa bulan berkawan lumpur selokan kantor. Setelah keluar sebagai satpam terbaik di pelatihan, dia kembali naik tingkat ke posisi HRD perusahaan.
Namun, demi mengejar hal yang Ia impikan sejak lama, tiga tahun kemudian Alfian memilih resign dan menggeluti dunia digital yang sudah dia akrabi sejak masih berstatus sebagai penjaga warnet. Sejak saat itu, mulailah Ia mengikuti beberapa pelatihan yang dapat menopang kemampuannya dalam berkarier di dunia digital, lalu ketemulah dia dengan kawan lamanya sesama blogger dulu bernama Iswan.
“Ketemu dia (Iswan) 2016, tapi komunikasi itu dari 2010 karena sesama blogger. Dulu dia masih di Jogja, dan dia sudah lebih dulu terjun ke digital marketing,” beber Alfian.
Pertemuan ini ternyata tidak sebatas nostalgia dua blogger veteran, aktivitas yang sama menyeret mereka ke dalam satu komunitas bernama Jago Jualan.
Iswan memiliki agresifitas di dunia usaha. Hal ini Ia tunjukkan dengan membuat perusahaan yang bergerak di bidang jasa digital marketing. Perusahaan itu diberi nama Gamma Advertisa. Alfian pun ditawari pekerjaan ketika perusahaan tersebut mau buka kantor.
“Ngantor pertama belum ada karyawan. Terus Iswan tawari saya. Saya bilang saya mau jadi karyawan, tapi saya tidak mau terikat dengan jam kerja. saya mau kerja by project,” kata Alfian.
Belum lama Gamma berdiri, ternyata Iswan telah mengagas sebuah perusahaan baru yang bergerak di jasa penyedia aplikasi. Mungkin Iswan terlanjur percaya, lagi-lagi Alfian dilibatkan dalam proyek bernama Klik Digital.
“Akhirnya saya mulai rekrut orang. Dari satu orang, dua orang, sampai puluhan orang bekerja di situ,” kata Alfian.
Tidak bisa dimungkiri, peran bapak dua anak ini di dua perusahaan tersebut tidak kecil. Sama seperti kariernya dulu yang naik turun, di dua perusahaan itu dia juga merasakan ombak dunia usaha. Hanya saja, kali ini dia tidak sendiri. Ada Iswan sesama blogger veteran yang ikut menjaga kapal agar tidak terjungkir.
Di tahun 2021, Gamma akhirnya tutup usia. Tersisa tinggal Klik Digital dengan sel Gamma di dalamnya, pun dengan Alfian yang terpaksa harus berpisah dengan perusahaan yang telah Ia besarkan.
Namun, tidak bisa dimungkiri jika peran Alfian di dua perusahaan tersebut justru menjadi embrio lahirnya Rilis Platform Indonesia. Bersama Rilis Platform Indonesia, blogger veteran satu ini punya mimpi membentuk ekosistem UMKM digital yang mandiri dan berdaya saing.
Rilis Platform Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang edukasi digital marketing, dan berusaha memberikan pembelajaran berbasis online dengan media video sebagai konten pembelajaran utama yang diakses melalui www.rilis.co. Selain itu, Rilis mengedukasi secara langsung para pelaku usaha, khususnya yang ada di Gorontalo dengan membuat workshop setiap bulan.
Sejauh ini Alfian dengan Rilis Platform telah menggelar beberapa pelatihan digital untuk pelaku usaha atau UMKM di Gorontalo, salah satunya workshop pembuatan toko online. Tujuannya agar UMKM mandiri dalam memasarkan produknya sendiri.