60DTK – LifeStyle : Pasangan hidup terkadang menjadi salah satu penyemangat dalam berkegiatan sehari-hari. Ketertarikan antara lawan jenis merupakan hal ilmiah yang dialami oleh manusia itu sendiri.
Secara umum, seseorang tertarik pada lawan jenisnya karena bentuk fisik, rupa wajahnya, serta penampilannya merupakan adalah hal yang wajar. Terkadang untuk berhubungan seks pun ditentukan karena fisiknya atau aroma yang di pancarkan lawan jenis tersebut.
Ketertarikan kepada lawan jenis karena fisiknya, merupakan hal yang biasa. Ada yang menarik terhadap soal ketertarikan kepada lawan jenis, beberapa temuan dari para ahli menemukan, mencintai seseorang bukan hanya karena fisiknya ada hal lain juga yang mempengaruhinya.
Kecerdasaan salah satunya, kecerdasan yang di miliki seseorang merupakan hal yang misterius pada dirinya. Pada tahun 1998 kata Sapioseksual mulai dikenalkan, Sapioseksual ialah seseorang yang lebih tertarik pada pikiran atau kecerdasan daripada tubuh pasangan.
Orang-orang yang menganut paham sapioseksual ini, lebih memandang lawan jenisnya dari isi otaknya, dibandingkan bentuk fisik dan penampilan. Dan terkadang ada beberapa orang yang ingin berhubungan seks hanya karena kecerdasan seseorang dan tak mau berhubungan dengan orang-orang yang hanya menampilkan fisiknya saja.
Menurut Diana Raab, PhD, seorang Psikolog Transpersonal, otak merupakan organ seks terbesar. Mereka yang mengaku sebagai seseorang sapioseksual akan mengatakan jika mereka dihidupkan oleh otak dan cenderung sangat menyukai wawasan orang lain.
Kecerdasan seseorang juga bisa mempengaruhi beberapa faktor, seperti halnya sperma yang kuat pada pria dan juga gairah seks yang tinggi.
Urban Dictionary telah mendefinisikan sapioseksual sebagai orang yang mengganggap kecerdasan merupakan hal yang paling menarik pada saat mencintai orang lain.(zm).