Pandemi Covid-19 Tak Pengaruhi Angka Kemiskinan di Kota Gorontalo

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha Saat Mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (kiri) Mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) tingkat Pemerintah Provinsi secara Virtual, Membahas Penyerapan Anggaran APBD dan APBN Triwulan Tahun Anggaran 2020, di Rudis Wali Kota, Selasa (19/1/2021). Foto: Hendra 60DTK

60DTK, Kota Gorontalo – Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh signifikan terhadap Angka Kemiskinan di Kota Gorontalo. Bahkan dari tahun ke tahun semakin berkurang, terhitung sampai dengan Tahun 2021 ini, berkurang menjadi 5,45 persen. Ini adalah capaian yang sangat baik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menjelaskan, pihaknya terus melakukan yang terbaik dalam mengurangi angka kemiskinan. Walau pun itu di masa pandemi Covid-19.

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha Saat Mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (kiri) Mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) tingkat Pemerintah Provinsi secara Virtual, Membahas Penyerapan Anggaran APBD dan APBN Triwulan Tahun Anggaran 2020, di Rudis Wali Kota, Selasa (19/1/2021). Foto: Hendra 60DTK

“Kinerja pembangunan Kota Gorontalo selama tahun 2020, bahwa kendati kita menghadapi pandemi Covid-19 angka kemiskinan di Kota Gorontalo mencapai 5,45 persen atau lebih kecil dari tahun sebelumnya,” ungkap Marten saat memaparkan kinerja Pemerintah Kota, pada Rakorev tingkat Provinsi Gorontalo, terkait Penyerapan Anggaran APBD dan APBN Triwulan Tahun Anggaran 2020, di Rudis Wali Kota, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga: Marten Taha Tegaskan Pentingnya Sinergitas Antar Umat Beragama

Bukan hanya itu saja, Indeks Pembangunan Manusia meingkat hingga 77,13 Persen di tahun 2020. Begitupun kinerja pendidikan maupun kesehatan, di tengah pandemi Covid-19 yang terhitung sangat baik.

“Dan juga Indeks Pembanguan Manusia (IPM) kita, itu melonjak tajam sekarang 77,13 Persen. Tertinggi se-Provinsi Gorontalo, dan bahkan diatas rata-rata nasional, bahkan posisi ketiga se sulawesi. dan masuk kategori IPM tinggi” jelasnya. (adv)

Pos terkait