Paslon yang Pakai Sponsor, akan Terbelenggu Jika Menang

Pilkada 2020
Foto: jatimtimes.com

60DTK, Politik – Kita semua harus menyadari, salah satu masalah yang perlu diwaspadai pada perhelatan Pilkada 2020 adalah Politik Transaksional.

Politik Transaksional adalah permasalahan yang berulang kali terjadi pada gelaran kontestasi pemilu. Para kandidat bersama politisi, partai politik, pengusaha dan masyarakat secara langsung membangun kesepakatan memenangkan kandidat dengan skema kerja sama mirip proses perniagaan.

Saat kemenangan diraih, upaya pengembalian modal politik dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari korupsi, penyalahgunaan wewenang, bagi-bagi proyek hingga sikap tidak berpihak kepada rakyat.

Baca Juga: Maju Pilkada Hanya Modal Uang, Mending Mundur

Semakin banyak pihak yang membangun kesepakatan dengan kandidat atau yang biasa disebut sponsor, maka semakin besar juga potensi bag-bagi proyek dari kandidat tersebut.

Inilah yang mendasari pasangan calon Saipul Mbuinga-Suharsi Igrisa (SMS) menolak terang terangan tawaran sumbangan dana di Pilkada dari sponsor.

Mereka bahkan mengaku siap menggunakan ongkos sendiri, untuk membiayai pertarungan di Pilkada Pohuwato, Gorontalo.

Sehingganya sebelum terjun ke dunia politik, siapapun dia harus mapan secara finansial.  Artinya, ketika masuk ke politik, tidak sibuk lagi cari uang. Dan ketika menang, tak pusing untuk mengembalikan uang yang sudah digunakan.

“Alhamdulillah sebelum SMS terbentuk, memang sudah ada pulsa,” guyonan tim SMS ketika berbincang bincang dengan hulondalo.id ( publisher )

Seperti kata pepatah, tidak ada makan siang yang gratis. (rds)

Pos terkait