60DTK – GORONTALO – Pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, diwarnai aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Gorontalo Bersatu di depan gedung DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (9/09/2019).
Dalam aksi tersebut, massa aksi melayangkan beberapa fakta integritas kepada anggota DPRD yang baru saja dilantik, di antaranya, meminta anggota DPRD untuk membuat aturan tentang ilegal fishing yang ada di Provinsi Gorontalo, merekomendasikan pihak berwajib untuk menutup tempat hiburan yang telah dijadikan pusat pelacuran, menghentikan segala bentuk pembabatan mangrove yang ada di Provinsi Gorontalo, serta menghentikan operasional perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.
Baca : Begini Pesan Wagub Gorontalo Untuk Anggota DPRD
Namun sayangnya, aksi tersebut tidak mendapat respon baik. Para anggota DPRD yang baru saja dilantik itu justru langsung meninggalkan gedung pelantikan. Selain itu, massa aksi pun mendapat perlakuan yang tidak baik dari beberapa oknum yang tidak diketahui identitasnya.
Meski begitu, mengantisipasi agar tidak terjadi keributan, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie memberanikan diri menemui massa aksi secara langsung dan mendengarkan apa yang menjadi tuntutan massa.
Di bawah terik matahari hari yang cukup menusuk kulit, Rusli pun menanggapi tuntutan massa.
“Terkait persoalan yang sudah disampaikan, kami sementara mengusahakan hal itu, misalnya jembatan yang mulai rusak dan lain – lain, hal itu sudah kami sudah rencanakan, hanya saja ada beberapa tahap yang harus kami lewati. Yang jelas, kami sebagai pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat Provinsi Gorontalo,” terang Rusli di hadapan massa aksi.
Sementara itu, Ketua Forum Pemuda Gorontalo, Yahyah Abdullah dalam orasinya berharap agar DPRD dan Pemerintah Provinsi dapat segera mengambil tindakan tegas terkait tuntutan yang telah mereka sampaikan.
“Terlebih persoalan ilegal fishing, pembabatan magrove yg ada di Pohuwato dan Boalemo, soal tenaga kerja asing yg masuk di Gorontalo, serta wilayah usaha pertambangan rakyat yang ada di Bone Bolango,” tegasnya saat menyampaikan orasi.
Pewarta : Moh. Effendi
Editor : Nikhen Mokoginta