60DTK, Kabupaten Gorontalo – Pemangku adat ulipu lolimutu to boungo bersama Pemkab Gorontalo melalui pegawai syara menggelar spritual adat berupa doa tolak bala di empat sudut negeri (banguwa lio totutulio wopato), Selasa (17/08/2021).
Lokasi-lokasi yang menjadi tempat dilaksanakannya doa tolak bala tersebut yakni Masjid Jami yang ada di Kelurahan Biyonga (utara), Kelurahan Hutuo (timur), Kelurahan Kayubulan (selatan), dan Kelurahan Tenilo (barat).

Doa tolak bala tersebut dipanjatkan selepas azan dan salat magrib, dengan harapan pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Gorontalo segera berakhir.
Pasalnya, pandemi yang melanda berbagai negara di dunia ini juga telah berlangsung cukup lama.
“Kesimpulannya ini doa tolak bala, karena adanya pandemi yang telah berlangsung sekian lama,” jelas Darisman Katili sebagai baate lolimutu to boungo, ditemui di Masjid Jami Kelurahan Hutuo.
Menurut Darisman, pelaksanaan doa tolak bala di empat sudut negeri ini baru kali kedua dilakukan oleh pemangku adat, setelah pertama kali dilaksanakan pada zaman pemerintahan Bupati Gorontalo, Martin Liputo.
“Semoga akan dicabut oleh Allah swt. semua masalah-masalah ini (pandemi covid-19),” harapnya.
Terpisah, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menjelaskan bahwa selama pandemi covid-19 ini pemerintah telah melakukan banyak upaya penanganan. Meski begitu, upaya-upaya tersebut harus tetap diiringi dengan doa kepada Sang Pencipta.
“Covid ini tidak hanya soal ikhtiar prokes, vaksin, dan sebagainya. Harus ada usaha lain, yaitu doa. Apapun yang kita buat ini dikendalikan oleh Maha Pencipta,” jelas Nelson.
Kegiatan ini akan berlanjut sampai esok hari (18 Agustus 2021), di mana seluruh Masjid akan melaksanakan doa tolak bala secara secara serentak.
“Besok serentak di seluruh Masjid, bersamaan dengan hari asyura,” tandasnya.
Pewarta: Andrianto Sanga