60DTK, Gorontalo – Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Laksdya TNI Harjo Susmoro meminta agar tidak memaknai pembentukan DOB pecah untuk berpisah.
Hal ini diungkapkannya pada Audiensi dan Ramah Tamah bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo dan jajaran Forkopimda terkait kontribusi pembentukan DOB terhadap stabilitas sosial ekonomi daerah dalam perspektif keamanan nasional di Aula Rumah Jabatan Wakil Gubernur Gorontalo, Kamis (17/3/2021).
Harjo Susmoro menceritakan, Indonesia dulunya satu pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Kemudian terpecah belah oleh VOC, Belanda sehingga tidak jauh beda dengan sekarang ini.
“Nah ini paling bahaya, sehingga bagaimanapun walau terpecah tetapi tetap satu. Itu harus kita ributkan, karena pecah untuk berpisah ini sangat bahaya. Kalau pecah untuk bersatu ini untuk saling kenguatkan,” ujar Harjo Susmoro.
Harjo Susmoro menilai, pemekaran daerah menjadi masalah penting dan memerlukan banyak pertimbangan yang harus dikaji. Jangan sampai kata dia, pemekaran hanya akan menambah kebutuhan pemerintah pusat.
Tidak hanya itu lanjut Harjo Susmoro, pemekaran daerah juga harus memperhatikan dampak baik dan buruk secara komprehensif benar-benar murni untuk kepentingan masyarakat.
“Kita jangan sampai salah mengambil keputusan, ada orang yang motivasinya mohon maaf ektrimnya nanti akan memisahkan diri pelan-pelan oleh DOB, hal itu bisa memungkinkan,” jelas Harjo Susmoro.
“Keutuhan NKRI tetap harus menajdi syarat utama, itu yang harus kita pahami. Saya menghargai dan apresiasi dengan semangat otonom daerah untuk kepentingan daerah. Saya paham mengapa harus ada otonomi baru, jangan sampai kita salah mengambil keputusan kemudian keliru,” imbuhnya. (ksm/rls)