60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, didampingi istrinya, Idah Syahidah, mengunjungi korban kebakaran di lokasi Barak Mutiara Dusun Mootilango, Desa Diloato, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Jumat (9/07/2021).
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung kondisi satu buah barak, yang menjadi tempat tinggal karyawan penebang tebu PT Pabrik Gula Tolangohula yang hangus dilahap api, Selasa, 6 Juli 2021.

Akibatnya, sejumlah barang-barang berharga milik para penebang tebu dan sejumlah kendaraan yang berada di lokasi pun ikut terbakar.
Baca juga: Gubernur Gorontalo Sorot Kurangnya Komitmen Penerapan Jam Malam di Kota Gorontalo
“Hari ini saya berada di sini karena memang tugasnya pemerintah untuk melindungi, mengayomi dan memberikan bantuan, khususnya untuk masyarakat yang mengalami musibah. Kebakaran ini memang bukan keinginan semua, tidak ada manusia yang menginginkan sebuah musibah, tapi pesan saya tetap harus hati-hati,” ucap Rusli di sela-sela pemberian bantuan.
Terkait dengan nasib para pekerja penebang tebu di PT Pabrik Gula Tolangohula, gubernur dua periode ini berharap kepada manajer PT Pabrik Gula ini untuk tidak mempersulit keadaan karyawannya dengan memecat atau membuat para korban ini kehilangan pekerjaannya.
“Saya harapkan bapak ibu di sini tidak kehilangan pekerjaan. Jangan sampai mereka kehilangan pekerjaan, sudah kehilangan tempat tinggal masa harus pekerjaan juga, kasihan. Apalagi zaman corona begini semua serba susah,” pintanya.
Baca juga: Rusli Cek Distribusi Tabung Oksigen Untuk Antisipasi Lonjakan Covid-19
Diketahui, bantuan yang diserahkan berasal dari dua OPD, yakni Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo.
Dinas Sosial menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 85 paket, yang terdiri 10 kg beras, 1 kg gula, 10 butir telur, dan 2 liter minyak goreng. Sementara BPBD menyerahkan bantuan selimut 30 lembar, bantuan sandang 30 paket, dan perlengkapan sekolah 20 paket.
Menurut informasi, penyebab kebakaran diduga berasal dari atap bangunan Barak Mutiara nomor 02 yang diakibatkan adanya korsleting listrik. Barak Mutiara yang hangus terbakar ini dihuni 85 jiwa dengan 27 kepala keluarga. Untuk sementara, korban diungsikan di tenda darurat, dan beberapa menumpang di rumah sanak saudara. (adv)
Sumber: Gorontaloprov.go.id