60DTK, Kota Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo diminta oleh Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo agar secepatnya mencari solusi terkait pengadaan anggaran untuk pembinaan cabang olahraga sepak takraw.
Sebabnya, pembinaan olahraga ini kemungkinan tidak lagi mendapat kucuran dana melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), karena tidak masuk dalam desain besar olahraga nasional (DBON) yang diprogramkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Kalau tidak ada kucuran lagi dari APBN, maka ini perlu ada solusi. Kita ada anggaran di APBD, tapi terbatas. Jadi kita minta dinas terkait untuk mengkaji,” ujar Sekretaris Komisi IV Deprov Gorontalo, La Ode Haimudin, Senin (17/01/2022).
La Ode menegaskan, pengadaan anggaran untuk cabang olahraga sepak takraw sangat penting. Alasan utamanya, olahraga ini selalu memberikan prestasi dan mengharumkan nama Provinsi Gorontalo dalam beberapa kejuaran di tingkat nasional seperti PON.
Selain itu, melalui cabang olahraga takraw juga, Gorontalo dapat mengirim atletnya mewakili Indonesia, contohnya SEA Games.
“Setelah dikaji, sampaikan lagi detailnya. Kenapa harus demikian jumlahnya untuk setiap cabang olahraga (yang dianggarkan melalui APBD), sehingga olahraga di Provinsi Gorontalo bisa tetap maju ke depan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Wahyudin A. Katili mengaku, pihaknya sangat berharap anggaran untuk Pusat Pendidikan dan Olahraga (PPLP) Gorontalo yang bersumber dari APBN besarnya tidak berkurang dari biasanya.
“Kita juga berharap diizinkan melakukan pertukaran. Ada beberapa cabang olahraga yang masuk DBON, itu akan kita masukkan dalam pembiayaan APBN. Sementara yang takraw ini akan kita maksimalkan dengan APBD,” jelasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga