Perhitungkan Dampak Pertambangan, Deprov Gorontalo Bawa Masalah PT GM ke Kemendagri

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, saat diwawancarai terkait persoalan pertambangan di Gorontalo, Rabu (23/08/2023). (Foto: Hendra 60dtk)

60DTK, Gorontalo – Setelah melakukan pertemuan dengan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), terungkap bahwa aktivitas pertambangan yang dikelolah oleh perusahan PT Gorontalo Mineral, sepertinya memiliki dampak serius, Rabu (23/08/2023).

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea menjelaskan, jika terjadi kebocoran pada aktivitas pertambangan di daerah Suwawa, Bone Bolango tersebut, yang akan merasakan langsung dampaknya adalah masyarakat Kota Gorontalo.

Bacaan Lainnya

“Kalau itu terjadi apa-apa, dari Lombongo saja ke Kota itu elevasinya 7 meter, jika terjadi kebocoran di sana, yang korban masyarakat Kota Gorontalo. Oleh karena itu, bagi saya karena ini kebijakan pusat, silakan diatur saja, tapi pada saat itu kita menolak, karena risikonya rakyat Gorontalo akan menjadi korban,” tegas Adhan.

Meski sudah sempat ada penolakan untuk aktivitas pertambangan, Adhan mengatakan pihaknya juga tetap akan mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan masyarakat sebagai mata pencarian utama di daerah tersebut.

Untuk itu, rencananya Pimpinan dan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, ditemani Dinas PTSP dan ESDM serta Biro Hukum Provinsi, akan mendatangi Kemendagri guna membicarakan persoalan yang terjadi di PT GM, termasuk dampak dari aktivitas pertambangannya.

“Saya kira kondisi Gorontalo terkait tambang ini masalah hidup masyarakat, masalah kebutuhan mereka. Sementara pengaturan pemerintah sampai saat ini belum memuaskan. Oleh karena ke depan ini perlu ditangani, karena banyak masyarakat yang mengaharapkan tambang ini, insyaallah kita akan mendatangi Kemendagri membicarakan hal ini,” jelasnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Usman

Pos terkait