60DTK – Kabupaten Gorontalo: Bertepatan dengan Peringatan Hari Patriotik ke-77 Kemerdekaan Rakyat Gorontalo yang jatuh pada hari ini, pemerintah Kab. Gorontalo mengenang deklarasi terbentuknya Provinsi Gorontalo yang juga dilaksanakan tepat pada 23 Januari Tahun 2000.
Kegiatan yang di hadiri oleh Bupati Nelson Pomalingo, dan beberapa pimpinan OPD serta para pejuang pembentukan Provinsi Gorontalo yang tergabung dalam The Presnas Centre (TPC) itu, dilaksanakan di lapangan 23 Januari pada hari Rabu, (23/1). Tempat tersebut di pilih karena menjadi saksi sejarah berpisahnya Provinsi Gorontalo dari Sulawesi Utara.
Dalam sambutannya, Nelson Pomalingo yang dikenal sebagai Deklarator berdirinya Provinsi Gorontalo mengatakan, deklarasi yang dilaksanakan pada pukul 10.00 Wita itu di hadiri oleh 30 ribu masyarakat yang antusias menginginkan daerah tercinta berdiri sendri.
“Alhamdulillah pemerintah se-Provinsi Gorontalo hari ini merayakan Hari Patriotik Tahun 1942 kemerdekaan Gorontalo. Tapi ada momen yang merupakan kebangkitan bagi kami yaitu deklarasi pembentukan Provinsi Gorontalo tepatnya juga 23 Januari Tahun 2000 pada jam 10 pagi dan di hadiri oleh kurang lebih 30 ribu masyarakat,” Ujar Nelson.
Nelson juga menambahkan, beberapa hal yang menarik dari sejarah pembentukan Provinsi Gorontalo ini ialah adanya kebersamaan dan kolaborasi. Hal ini di karenakan saat deklarasi juga di saksikan oleh masyarakat yang berasal dari daerah lain di Nusantara.
“Hal menarik pertama ialah adanya kebersamaan. Waktu itu di hadiri 30 ribu massa dan saya kira itu sejarah. Yang ke dua adalah kolaborasi semua pihak baik masyarakat di Daerah maupun di Nasional,” Tambah Bupati Gorontalo.
Lebih lanjut, Nelson menuturkan bahwa ada tiga pilar yang mempercepat pembentukan Provinsi Gorontalo kala itu.
“Ada tiga pilar pilar pembentukan Provinsi Gorontalo. Satu presnas, KP3R yang berasal dari komite pusat, dan yang terakhir di sini ada P4DPR,” Imbuh Nelson.
Saat di wawancarai usai kegiatan, Nelson menyebutkan beberapa hal yang menjadi dasar pembentukan Provinsi Gorontalo. Beberapa alasan itu yakni kesejahteraan, pendidikan, pelayanan, serta jati diri.
“yang pertama, meningkatkan kesejahteraan. Meskipun kemiskinan masih tetap tinggi, namun itu telah mengalami penurunan. Kemudian termasuk juga pendidikan, dan ini kita inginkan harus naik. Berikutnya adalah pelayanan. Untuk itu alhamdulillah hampir semua pelayanan yang ada di Manado itu sudah hampir ada semua di Gorontalo. Dan yang terakhir pengembangan jati diri, ini adalah yang penting. jati diri ini meliputi kebudayaan kita sebagai orang Gorontalo,” Tutup Nelson Pomalingo.
Penulis : Andrianto S/Tr
Editor : Zulkifli M.
