60DTK, Kota Gorontalo – Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, belum menerima gaji selama enam bulan terakhir.
Hal ini diungkapkan salah satu warga yang hadir dalam kegiatan reses Anggota DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, di Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Jumat (18/08/2023).
Menurut penuturan warga tersebut, total guru PAUD yang belum menerima upah ada kurang lebih 300 orang. Mereka tidak hanya berasal dari sekolah di Kecamatan Dungingi saja, tapi juga dari kecamatan lain.
“Gaji kami itu setiap bulan Rp1.000.000, tapi sudah enam bulan ini belum menerima gaji. Padahal kami memiliki SK dari Wali Kota Gorontalo,” keluhnya.
Karena tidak kunjung menerima upah, Ia mengaku terpaksa pindah sekolah. Jika sebelumnya Ia mengajar di PAUD Darul Muttaqin, tapi kini sudah masuk di TK Damhil.
“Daripada saya tidak punya gaji lagi, jadi saya cari tempat mengajar lain,” tuturnya.
Menanggapi keluhan itu, Irwan Hunawa mengaku bahwa dirinya merasa prihatin. Untuk itu, Ia akan berusaha memperjuangkan anggaran untuk gaji guru PAUD di APBD Perubahan Kota Gorontalo tahun 2023.
“Di dalam pembahasan APBD perubahan nanti ini harus jadi prioritas. Bagaimana mutu pendidikan bisa tercapai kalau kita tidak mengintervensi guru-gurunya,” aku politisi Partai Golkar tersebut.
Meski begitu, kata Irwan, Ia masih akan meminta penjelasan dari pihak pemerintah terkait gaji guru yang mengajar di PAUD swasta. Sebab menurutnya, sudah ada aturan yang melarang pemerintah daerah memberikan gaji kepada mereka.
“Kalau swasta itu dia sudah bisa mandiri, jadi ini masih akan saya pertanyakan lagi kepada dinas terkait. Kalau memang bisa diintervensi, akan kita perjuangkan. Tapi untuk PAUD yang statusnya negeri, sudah pasti kami upayakan,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga