Ratusan Orang di Gorontalo Diduga Jadi Korban Pencatutan Nama oleh Parpol

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan, Hendrik Imran mewakili Ketua KPU Provinsi Gorontalo saat menghadiri kegiatan rapat koordinasi verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan calon partai politik peserta pemilu 2024 yang berlangsung di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Jumat (13/10/2022). (Foto: Facebook Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo)

60DTK, Kota Gorontalo – Ratusan orang di Provinsi Gorontalo diduga menjadi korban pencatutan nama oleh partai politik (parpol). Tidak hanya masyarakat biasa, nama-nama tersebut ada yang menjabat aparatur sipil negara (ASN).

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Gorontalo, Hendrik Imran di sela-sela kegiatan rapat koordinasi verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan calon partai politik peserta pemilu 2024 yang berlangsung di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo, Jumat (14/10/2022).

Bacaan Lainnya

“Kami sudah melakukan klarifikasi atas tanggapan dari masyarakat terkait hal ini sudah hampir 300 orang,” ungkap Hendrik.

“Kami belum mempresentasi berapa ASN yang namanya dicatut, tapi di masing-masing daerah ada ASN yang melakukan tanggapan terhadap nama mereka yang masuk di partai politik,” tambahnya.

Meski tidak menyebut partai apa saja yang diduga melakukan pencatutan nama tersebut, Hendrik mengaku pihaknya telah melakukan koordinasi dan meminta partai politik ini agar menghapus nama-nama yang sudah diklarifikasi oleh KPU Provinsi Gorontalo.

“Memang kami tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi kepada partai politik jika “mencatut” nama-nama orang tertentu di dalam keanggotaan,” aku Hendrik.

“Kami hanya sekadar memberikan saran kepada parpolnya untuk segera menghapus, jangan sampai nanti ada konsekuensi lain ketika partai politik “mencatut” nama orang tertentu sebagai anggota partai politik, padahal dia secara sadar mengaku bukan anggota dari partai tertentu,” tambahnya lagi.

Lebih jauh, Ia mengimbau masyarakat yang bukan anggota partai politik agar terus mengecek dan memastikan bahwa namanya tidak masuk dalam keanggotaan partai politik. Sebabnya, saat ini setiap partai masih terus melakukan perbaikan data anggotanya.

“Bisa jadi nama yang tadinya di cek tidak ada, pada saat perbaikan namanya akan muncul,” pungkasnya.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait