60DTK – SURABAYA : Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menerima penghargaan APPSI Gubernur Awards. Penghargaan yang diberikan kepada 19 gubernur terbaik se Indonesia itu digelar di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (28/1/2019). Penerimaan penghargaan diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan, Sukri Botutihe.
BACA JUGA : Persidago Menang, Nelson Janji Perbaiki Stadion 23 Januari
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyambut baik penghargaan tersebut. Ia berterima kasih kepada Jawa Post dan APPSI yang sudah menggelar penghargaan tersebut.
“Penghargaan merupakan prestasi atas penilaian orang lain. Itu perlu kita syukuri dan terimakasih. Penghargaan ini tentunya sudah melalui kajian dan penilaian yang obyektif. Tidak mudah bagi daerah kecil seperi Gorontalo bisa bersaing dengan provinsi lain seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat dan daerah lain,” terang Rusli, Selasa (29/1/2019).
Bagi Rusli, terpenting dari penghargaan yaitu implementasi program benar benar dirasakan oleh rakyat. Penghargaan bukanlah sebuah obsesi namun bonus dari setiap jerih payah dan kerja keras yang sudah dilakukan. Rusli mendedikasikan penghargaan tersebut kepada Wakil Gubernur Idris Rahim, ASN Pemprov dan seluruh masyarakat Gorontalo.
“Yang terpenting bagaimana kerja kerja kerja sebagaimana pesan pak Presiden Jokowi. Penghargaan tidak boleh jadi obsesi yang harus dikejar, karena pada akhirnya kerja keras dan kerja ihlas akan dinilai baik oleh orang lain,” terang Rusli, Selasa (29/1/2019).
Gubernur Rusli berharap penghargaan tersebut dapat memotivasi aparaturnya untuk bekerja lebih baik setiap tahun. Terlebih tuntutan masyarakat dewasa ini semakin besar yang harus diimbangi dengan kerja keras dan kerja cerdas.
BACA JUGA : 16 Tahun Kabupaten Bone Bolango Torehkan Berbagai Prestasi
APPSI Gubernur Awards merupakan hasil kerja sama antara APPSI dengan Jawa Pos Institute Pro-Otonomi (JPIP–Jawa Pos Group). Para peraih penghargaan di APPSI Gubernur Awards ditetapkan melalui beberapa proses mulai pengambilan data lapangan, penelitian, hingga penjurian yang berlangsung lebih dari 100 hari di 34 provinsi.