60DTK, Gorontalo: Dalam momentum HUT ke-20 Provinsi Gorontalo, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengulas kembali tentang kinerja jajarannya setahun terakhir.
“Kita telah memasuki akhir tahun, artinya APBD tahun anggaran 2020 akan segera berakhir. Tolong diselesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab, transparan, tidak sedikit pun melanggar aturan dan harus teradministrasi dengan baik. Saya mohon kepada para asisten, pak inspektur, lebih rajin lagi mengingatkan kepada pimpinan OPD untuk menyiapkan laporan-laporan kegiatan APBD tahun 2020,” ujar Rusli usai mengikuti rapat paripurna DPRD yang berlangsung secara virtual, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Saat Rapat Paripurna, Deprov Bahas Penurunan Angka Kemiskinan Di Gorontalo
Gubernur dua periode ini juga mengingatkan, akhir-akhir ini kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK marak terjadi. Ia berharap ini menjadi bahan evaluasi secara menyeluruh di jajarannya, mulai dari lingkup provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa.
“Saya mohon kepada kita semua untuk menghindari hal-hal tidak kita inginkan. Terlebih terkait penyaluran bantuan-bantuan sosial, bantuan kesehatan. Dari awal sudah ditegasakan oleh Pak Jokowi akan memberikan hukuman mati kepada para pelanggar. Mari kita semua bekerja sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Berhati-hati dalam melangkah,” harapnya.
Baca juga: Pilkada Semakin Dekat, Masih Ada 3.299 DPT Yang Belum Rekam KTP-El
Di akhir arahannya, mantan Bupati Gorontalo Utara ini kembali mengingatkan, saat ini Indonesia masih menjadi negara tertinggi di Asia dalam penambahan jumlah kasus covid-19. Oleh karena itu, Ia berharap di momentum HUT ke-20 ini, Gorontalo bisa segera keluar dari situasi ini. Kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan, adalah kunci untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
”Tolong Pak Kadis Dikbudpora sampaikan kepada guru-guru dan kepala sekolah, hingga saat ini kita belum membuka sekolah secara tatap muka. Saya melihat beberapa waktu lalu kunjungan kerja saya ke Pohuwato, Boalemo, bahkan kemarin ke Gorut dan Batudaa Pantai, banyak anak sekolah yang memakai seragam. Tolong, ya, kita belum belajar secara tatap muka,” tandasnya. (adv/rls)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo