Selama 2020, Ada Lebih Banyak Lulusan SMK di Gorontalo Punya Pekerjaan

Kadis Dikbupora Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton saat menyampaikan laporan pada peresmian sarana prasarana di SMK Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Selasa (12/01/2021). (Foto: Salman, Humas Pemprov)

60DTK, Gorontalo: Sepanjang tahun 2020, ada sebanyak 39,93 persen lulusan SMK yang terserap di dunia kerja, dengan rincian, 29,9 persen bekerja di dunia usaha dunia industri (DUDI), dan 10,03 persen bekerja secara mandiri.

“Bila dibandingkan dengan tahun 2019 dengan siswa yang bekerja hanya 32 persen, maka tahun ini walaupun di masa pandemi covid-19 ada kenaikan 8 persen,” ujar Kadis Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, saat mendampingi Gubernur Gorontalo pada pengresmian sarana prasarana sekolah di SMK Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Selasa (12/01/2021).

Bacaan Lainnya

Baca juga: Tiap Satu Kecamatan di Gorontalo Didorong Punya Satu Sekolah Unggulan

Yosef menjelaskan, data tersebut diperoleh berkat aplikasi pootu’ude yang dikembangkan oleh Dikbudpora. Aplikasi itu mendapatkan penghargaan terbaik dua tingkat nasional, untuk mengetahui standar kompetensi lulusan SMK. Melalui aplikasi tersebut, alumni diminta mengisi keberadaan lulusan dan informasi pekerjaan yang digeluti usai lulus dari bangku sekolah.

“Data yang sudah masuk di kita sudah 55 persen. Selain tadi yang sudah bekerja, ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi 37,3 persen dan yang masih menganggur 22,8 persen,” imbuh Yosef.

Baca juga: Rusli Habibie Hadiri Rakernas Pembangunan Pertanian 2021

Ia juga menyebut ada 427 siswa putus sekolah dengan alasan menikah dan membantu orang tua selama pandemi covid-19. Rinciannya, 181 siswa SMK, dan 246 siswa SMA.

“Untuk itu, kami mendorong kepada kepala sekolah dan guru untuk mengajak para siswa ini agar kembali bersekolah. Bagi yang sudah menikah, minimal ikut paket C,” pungkasnya. (adv/rls)

 

Sumber: Humas Pemprov Gorontalo

Pos terkait