60DTK, Kota Gorontalo – Serapan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) Kota Gorontalo yang diperuntukkan untuk sejumlah pekerjaan sampai saat ini masih cukup rendah.
Berdasarkan hasil rapat evaluasi terhadap progres pelaksanaan program dan kegiatan dana PEN yang dipimpin oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, rendahnya penyerapan anggaran ini disebabkan sejumlah proyek mengalami keterlambatan karena adanya sedikit kendala.
“Di kami ini ada delapan kerangka acuan kegiatan (KAK) yang didanai oleh PEN, di antaranya pekerjaan Jalan Nani Wartabone, Kalimadu, pusat perdagangan, optimalisasi Rumah Sakit Aloei Saboe dan Otanah, SPAM, dan drainase,” kata Marten, Senin (6/06/2022).
“Dari delapan kegiatan ini memang ada yang mengalami keterlambatan, antara lain pekerjaan Jalan Nani Wartabone,” tambah Marten.
Menyikapi hal ini, Ia mendorong Dinas PUPR agar menggenjot pekerjaan-perkerjaan yang ada, khususnya yang baru dimulai beberapa waktu lalu seperti proyek SPAM Tanggilingo, SPAM Dumbo Raya, dan SPAM Dungingi.
“Ini harus dilakukan untuk meningkatkan presentasi pekerjaan, sehingga penyerapan anggaran yang disalurkan oleh PT SMI ini lebih maksimal,” jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Gorontalo, Rifaldi Bahsuan telah menerima sejumlah masukan dari Wali Kota Gorontalo, Marten Taha terkait percepatan pekerjaan maupun peningkatan penyerapan dana PEN.
“Kita sudah ada strategi khusus, misalnya mendesak pihak pelaksana dari proyek tertentu yang masih minim progresnya,” bebernya saat ditemui terpisah.
Khusus pekerjaan Jalan Nani Wartabone (eks panjaitan), kata Rifaldi, pihaknya akan meminta pihak pelaksana segera melakukan pengaspalan paling lambat dalam dua pekan ke depan.
Jika hal ini terealisasi, kata Rifaldi, serapan anggaran PEN Kota Gorontalo akan cepat meningkat. Sebabnya, proyek tersebut salah satu pekerjaan dengan anggaran yang cukup besar yakni kurang lebih Rp23 miliar.
“Kita berharap semua akan berjalan baik, dan kami dari Dinas PUPR masih optimis proyek-proyek yang ada segera selesai,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga