Sering Terkendala Saat Pendaratan, Bandara Djalaludin Butuh Tambah Lahan

Kepala bidang Tata Ruang dan Pertanahan Dinas PUPR Provinsi Gorontalo Sultan Kalupe saat menghadiri Konsultasi Publik untuk Pembebasan lahan bersama pihak terkait, Senin (17/06/2019) di desa Isimu Selatan Kabupaten Gorontalo. (foto:hulondalo.id)

60DTK – KABGOR – Dinas PUPR Provinsi Gorontalo menggelar sosialisasi konsultasi publik. Sosialisasi ini, terkait rencana pengadaan tanah untuk penempatan instrumen keselamatan penerbangan Bandara Djalaluddin Gorontalo.

Sosialisasi tersebut, digelar Senin (17/06/2019Skema KPBU Provinsi Gorontalo Jadi Percontohan, Kini Giliran Pemkab Tegal) di Desa Isimu Selatan Kabupaten Gorontalo. Banyak hal dibahas, diantaranya pembebasan lahan untuk penambahan fasilitas Bandara Djalaluddin, dan juga bangunan yang akan terkena dampak pembebasan lahan, salah satunya bangunan sekolah.

Bacaan Lainnya

Kepala bidang Tata Ruang dan Pertanahan Dinas PUPR Provinsi Gorontalo Sultan Kalupe mengatakan, selama ini, penerbangan domestik yang di Bandara Djalaluddin sering mengalami kendala saat pendaratan.

BACA JUGA : Skema KPBU Provinsi Gorontalo Jadi Percontohan, Kini Giliran Pemkab Tegal

“Diperlukan adanya penambahan lahan yang akan digunakan untuk penempatan alat-alat instrumen keselamatan penerbangan diluar landas pacu, yakni di daerah Isimu Selatan, dengan panjang 300 meter dan lebar 70 meter,” jelas Sultan.

Ditahap awal kata Sultan, Dinas PUPR Provinsi Gorontalo sudah menganggarkan Rp. 3 miliar.

“Namun masih akan dilihat apakah hasil penilaian dari aprisal melebihi pagu yang sudah ditetapkan atau cukup,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sultan mengungkapkan, setelah tahapan sosialisasi dilakukan, maka Dinas PUPR Provinsi Gorontalo segera menginventarisasi dan menyusun data nominatif sementara.

BACA JUGA : 3 Tahun Penjara dan Denda 3 Milyar Menanti Pemrakarsa Pantai Ratu

Inventarisasi dan penyusunan data nominatif sementara ini seperti, bangunan/gedung, lahan, tanaman, dan juga sertifikat atau alas hak. Selanjutnya kata Sultan, akan diserahkan ke aprisal, untuk dilakukan survey dan penilaian terkait dengan aset-aset.

Dirinya menargetkan, apabila semua sudah diselesaikan dengan tuntas, maka segera masuk pada proses pembayaran, yang diperkirakan pada bulan Agustus.

“Kita menargetkan tahun ini, pemasangan lampu atau instrumen untuk keselamatan bandara sudah terpasang, agar pesawat yang mendarat pagi tidak mengalami hambatan,” tukasnya. (rls)

Sumber : hulondalo.id

Pos terkait