60DTK – GORONTALO : Alumni Sekolah Menengah Keatas (SMK) yang ada di Gorontalo jadi penyumbang teratas pengangguran terbuka di Indonesia. Angka pengangguran tersebut adalah 12,06% dari 23.347 pengangguran di Provinsi Gorontalo. Angka ini tercatat di Badan Pusat Statistik.
Menanggapi hal itu, Roni R. Mamu selaku Sekretaris Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, mengatakan bahwa rata-rata SMK yang ada (dibuka) di seluruh Indonesia termasuk Gorontalo belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan (bursa kerja) di masing-masing daerah.
“Contohnya, ada SMK jurusan perhotelan di Kab. Pohuwato. Tapi kalau kita lihat perkembangan pariwisata di sana bagaimana? Perhotelan di sana bagaimana, tumbuh atau tidak? Dan itu terjadi tidak hanya di Gorontalo saja, semua daerah di Indonesia pun mengalaminya,” kata Roni.
Roni menambahkan, pembukaan sekolah kejuruan tak hanya berpatokan terhadap kebubutuhan tenaga kerja yang ada, melainkan industri yang membutuhkan tenaga kerja bisa melakukan kerja sama dengan pemerintah termasuk pengusulan pembukaan jurusan di sekolah kejuruan tertentu.
“Pembukaan jurusan di satu sekolah kejuruan, industri juga bisa mengusulkan kepada pemerintah setempat. Bahkan, bukan hanya tenaga kerja yang mana saja yang dibutuhkan, sampai gaji pun sudah diumumkan. Jadi, setelah siswa di sekolah kejuruan itu lulus sesuai kriteria, karena sudah langsung bisa bekerja,” tambahnya. (rds)