60DTK.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim membuka perayaan Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBBI), yang berlangsung di Aula Balai Guru Penggerak.
Sofian dalam sambuatannya, mengatakan bahwa kegiatan dalam rangka Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), supaya lebih aktif berpartisipasi pembangunan daerah.
“Hak berbahasa isyarat harus kita perkuat sehingga rekan-rekan tunarungu bisa lebih aktif berpartisipasi dan memberikan peran dalam pembangunan Gorontalo ke depan,” kata Sofian, Sabtu (28/9/2024).
Peringatan HBII tahun ini harus menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam memperkuat bahasa isyarat, menuju Gorontalo madani, maju, dan sejahtera di tahun 2045.
Untuk itu, Sofian menegaskan harus ada transformasi sosial yang termasuk di dalamnya perhatian kepada warga penyandang disabilitas.
“Tunarungu mempunyai hak yang sama dengan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan siapapun juga. Di situlah dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman kita terhadap bahasa isyarat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Gerkatin Provinsi Gorontalo, Ferlan S. Ibrahim, dalam sambutannya mengatakan, peringatan HBII sebagai sarana untuk mengenalkan bahasa isyarat secara luas kepada masyarakat.
Menurutnya, bahasa isyarat merupakan identitas dan budaya komunitas tuli dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
“Harapannya dengan HBII ini masyarakat tahu, paham, serta hormat pada tuli dan bahasa isyarat. Bahasa isyarat itu hak hidup tuli, karena dengannya kami bisa berkomunikasi, bersosialisasi, belajar, bekerja, dan berkreasi,” ujarnya.
Peringatan HBII tahun ini mengusung tema Tangan Bersuara, Mata Berbicara, Kita Setara, serta diisi dengan beragam penampilan, di antaranya gelar isyarat bisindo, puisi isyarat, pantomim tuli, tari isyarat, dan peluncuran aplikasi RE-SIGN. (adv)