60DTK, Gorontalo – Menteri PPN/Bappenas Republik Indonesia Suharso Monoarfa akan mendorong pengembangan program korporasi untuk para petani di Gorontalo.
“Gorontalo akan menjadi salah satu piloting untuk program korporasi petani. Program ini merupakan permintaan dari bapak presiden, dan kami yang mendesainnya dengan tujuan nilai tukar petani khususnya petani jagung akan meningkat,” ujar Suharso.
Suharso menambahkan, korporasi tani ini juga untuk mengembangkan kapasotas dari petani baik secara individual maupun berkelompok. Ini juga nantinya akan disertakan dalam satu program melalui proses digitalisasi.
“Saya juga mendapatkan informasi masih banyak potensi yang ada di Gorontalo selain jagung. Seperti turunan dari tanaman kelapa yaitu tepung, bungkil, cocopeat, cocofiber, bahkan di sini juga ada cokelat. Nah, kalau ini juga bisa dikembangkan dengan system korporasi, saya kira jauh lebih bagus,” tutup Suharso.
Terkait pelaksanaan ekspor jagung, selang Januari hingga Agustus 2020, Provinsi Gorontalo telah empat kali mengekspor jagung ke Filipina dengan total ekspor sebanyak 30.400 ton senilai Rp125,5 miliar. Dilepas oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, didampingi Gubernur Rusli Habibie sebanyak 12.000 ton dengan nilai mencapai Rp49,9 miliar. (adv/rls)