60DTK-Provinsi Gorontalo: Berdasarkan data Pokja Perumahan Kawasan Permukiman (PKP) yang juga tercantum dalam dokumen RP3KP, Provinsi Gorontalo masih kekurangan atau backlog sejumlah 52.614 unit rumah pada Tahun 2018.
Dalam data tersebut juga mencantumkan 232.949 unit rumah yang dihasilkan. Sementara, berdasarkan basis data terpadu TNP2K, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Provinsi Gorontalo berada pada angka 19.864 unit.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja program sejuta rumah yang dilaksanakan Kementerian PUPR di Ballroom Maqna Hotel Kota Gorontalo, Selasa (8/5/2019).
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba menyampaikan, pemerintah mendorong pembangunan rumah di Indonesia sehingga bisa mengurangi angka backlog atau kekurangan perumahan yang berdasarkan data BPS di tahun 2015 mencapai angka 13,5 juta unit.
“Untuk mengatasi backlog dan RTLH ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo sendiri telah melaksanakan program pembangunan rumah layak huni dengan total yang telah dibangun selang waktu tahun 2012-2018 sebanyak 4.989 unit. Kalau melihat penyebaran ini, tentunya kesenjangan antara kebutuhan pemenuhan rumah dengan ketersediaan yang ada masih jauh dari target dari sejuta rumah,” ujar Darda Daraba.
Backlog juga terjadi dikarenakan implementasi aturan yang ada di pusat dan terkait dengan UU Nomor 23 tahun 2014. Dalam UU itu dijelaskan, pemerintah daerah (provinsi) tidak memiliki kewenangan untuk membangun rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Saya berharap, dalam rapat kerja bisa mendapatkan solusi untuk masalah – masalah yang timbul serta dapat memberikan usulan dan masukan konstruktif yang bisa memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat,” harap sekda.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Rumah Umum dan Komersil Kementerian PUPR Moch Yusuf Hariagung menjelaskan, tahun 2018 capaian program Sejuta Rumah menunjukkan trend yang meningkat dan untuk pertama kalinya dapat menembus angka sejuta rumah terbangun, baik rumah baru maupun peningkatan kualitas yaitu sebanyak 1.132.621 unit.
“Tahun ini kami memasang target lebih tinggi pada program Sejuta Rumah. Tahun ini targetnya 1.250.000 rumah yang harus terbangun,” kata Yusuf.
Dalam mencapai terget tersebut, tentunya memerlukan dukungan banyak pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku pembangunan dan masyarakat. (rls/adv)
Sumber: Hulondalo.id