2.384 Pemilih di Pohuwato Masuk Kategori Baru

2.384 Pemilih di Pohuwato Masuk Kategori Baru
Komisioner KPU Pohuwato Devisi Perencanaan Data dan Informasi, Usman Dunda. Foto: ist

60DTK.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato telah menyelesaikan tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Data Pemilih untuk Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Komisioner KPU Pohuwato Devisi Perencanaan Data dan Infromasi, Usman Dunda mengatakan dari hasil coklit tersebut ada 2.384 pemilih masuk dalam kategori baru.

Bacaan Lainnya

Usman Dunda menjelaskan, pemilih kategori baru itu merupakan warga yang namanya tidak tercantum pada daftar pemilih sebelumnya.

“Kategori baru itu namanya tidak ada dalam daftar pemilih, kemudian dimasukkan ke dalam daftar pemilih. Pemilih kategori baru itu sebanyak 2.384 pemilih,” jelas Usman, Jumat (26/7/2024).

Tidak hanya itu, dari hasil coklit tersebut ada 2.645 pemilih masuk kategori Tidak Menenuhi Syarat (TMS). Hal ini karena pemilih yang bersangkutan sudah meninggal dunia, pindah alamat serta TPS yang tidak sesuai.

“Data yang masuk ditemukan ada beberapa yang sudah meninggal dunia, pindah alamat, TPSnya tidak sesuai. Itu menjadi kategori Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sebanyak 2.645 pemilih,” ungkap Usman.

Ada juga pemilih yang masuk dalam kategori ubah, karena ada perubahan status pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pemilih yang masuk kategori ubah ini sebanyak 3.574 orang.

“Biasanya di status KTP dia belum menikah, nah sekarang sudah menikah. Termasuk, ada juga status yang belum memiliki KTP dan sekarang sudah memiliki KTP. Kondisi-kondisi ini yang kemudian pemilih masuk dalam kategori ubah,” bebernya.

Berdasarkan hasil coklit tersebut lanjut Usman, KPU Pohuwato menyimpulkan bahwa ada perubahan dalam daftar pemilih jelang Pilkada Pohuwato tahun ini.

Sebelumnya, KPU Pohuwato melakukan Coklit di 257 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah pemilih sebanyak 113.943. Dari hasil coklit ini, data pemilih berkurang menjadi 113.628 dari sebelumnya.

“Berkurangnya itu karena ada yang meninggal dunia, ada yang pindah ke luar daerah, dan ada yang masuk lagi,” imbuh Usman Dunda. (adv)

Pos terkait