52 Orang di Amerika Serikat Meninggal Karena Vape

Gregory Rodriguez, salah satu pasien penyakit akibat vape, saat dirawat di rumah sakit New York. Rodriquez harus menjalani cangkok paru ganda pada September 2019 lalu. (Foto – VOA Indonesia)

60DTK-Internasional: Pejabat kesehatan di Amerika Serikat mengumumkan, sudah ada 52 orang Amerika Serikat (AS) yang meninggal akibat penyakit pernapasan misterius yang diakibatkan oleh rokok elektrik (vape). Empat di antaranya baru saja meninggal pada Kamis, 12 Desember 2019 lalu.

Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), juga melaporkan bahwa sejak tanggal 10 Desember 2019, sudah ada 118 tambahan penderita penyakit serupa yang dirawat di rumah sakit. Penderita baru tersebut berasal dari 50 negara bagian, distrik Columbia, dan dua wilayah AS. Diketahui, jumlah orang yang dirawat akibat penyakit pernapasan yang diakibatkan oleh vape ini sudah mencapai 2.409 orang.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Bukan Hanya Rokok, Vape Juga Akan Dilarang Di Kabupaten Gorontalo

Terkait hal ini, sekitar bulan lalu, para pejabat AS juga telah melaporkan penemuan vitamin E asetat yang diyakini digunakan sebagai bahan untuk mengencerkan produk vape ilegal yang mengandung komponen ganja. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya vitamin tersebut dalam sampel jaringan paru – paru 29 pasien.

CDC pun menegaskan hal tersebut. Vitamin E asetat dikatakan sebagai ‘bahan kimia yang mengkhawatirkan’ dan tidak dianjurkan untuk ditambah pada rokok elektrik atau produk vape lainnya. (rls)

Sumber: VOA Indonesia

Pos terkait