AMSPD: Tolak Isu Sara,Hoaks,dan Kampanye Hitam Dalam Kampanye Politik.

Masa Aksi yang terlibat dari Aliansi Mahasiswa Sulawesi Peduli Demokrasi. Jumat, 30/11. Foto : Zulkifli/60dtk.com

60DTK – Gorontalo : Aksi tolak isu sara,kampanye hitam dan hoaks di depan gerbang kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berlangsung tadi sore. Jumat, (30/11/2018).

Kelompok pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Sulawesi Peduli Demokrasi (AMSPD) melakukan aksi demonstrasi, dari titik awal demo di bundaran saronde dan berakhir di gerbang depan UNG.

Bacaan Lainnya

Masa aksi yang ikut dalam aliansi mahasiswa sulawesi tersebut, merupakan perwakilan dari setiap kampus yang ada di Sulawesi. Perwakilan dari UNHalo Kendari, IAIN Bone, IAIN Palopo, Universitas Muhammadiyah Gorontalo,Serta IAIN Gorontalo.

Nazar T Pakaya selaku Korlap dari aksi tersebut menyebutkan aksi yang mereka lakukan saat ini merupakan bentuk ketikdamanan lagi demokrasi di Indonesia.

“kami melihat indonesia akan darurat demokrasi, jika para elit politik terus menggunakan isu sara dan kampanye hitam sebagai bahan politik mereka”.jelas Nazar.

Nazar juga mengatakan demokrasi kita akan semakin terbenam bila laku elit politik masih memakai sistem seperti ini.

Fadli Melu orator pada aksi tersebut, menyuarakan berbagai hal tuntutan yang mereka bawa sebagai komitmen dari Aliansi Mahasiswa Sulawesi Peduli Demokrasi tersebut.

Salah satu orator dari masa aksi sedang menyampaikan tuntutannya. Jumat, 30/11. Foto : Zulkifli/60dtk.com

“kami menuntut berbagai hal kepada seluruh elemen yang terlibat, jangan lagi memakai isu sara,hoaks, dan kampanye hitam dalam memenangkan pemilu, itu fatal.” Kata Fadli dengan semangat yang tinggi.

Ia menambahkan, banyak cara untuk memenangkan politik. Bukan dengan cara seperti itu, hal seperti itu bisa merusak demokrasi yang selama ini kita yakini dan percayai.

“ada satu lagi yang kita luput dari negeri ini, agama dijadikan alat politik , agama sudah bukan tujuan melainkan jalan untuk memenangkan kekuasaan. Dan kita lalai dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.” Tutup Bambang selaku orator pada aksi demonstrasi sore itu.(rds/zm).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan