Peringati Hari Guru, Pemprov Berikan Bantuan Untuk Tenaga Pengajar.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) menyerahkan secara simbolis bantuan untuk sekolah SMA/SMK/SLB di Provinsi Gorontalo di sela perayaan Hari Guru ke-73 yang berlangsung di Museum Gorontalo, Kamis (29/11/2018). Beragam bantuan diserahkan di antaranya bantuan personal komputer SMK sebanyak 745 uni senilai Rp8,9 miliar, bantuan pembangunan RPS SMK 4 unit senilai Rp2,4 miliar serta bantuan alat praktik siswa SMK sebanyak 13 unit senilai Rp4.1 milar. (Foto: Salman-Humas).

60DTK – KOTA GORONTALO : Dalam peringatan Hari Guru ke-73 tingkat Provinsi Gorontalo yang digelar di Halaman Museum Gorontalo, Kamis (29/11/2018), Gubernur Gorontalo menyerahkan bantuan kepada tenaga pengajar dan untuk sekolah SMA/SMK.

Untuk Bidang Ketenagaan, Rusli Habibie menyerahkan TKD untuk guru non sertifikasi bagi 829 guru senilai Rp 10,4 Miliar, Voucher Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk 1.603 orang senilai Rp 72,4 miliar. Ada juga insentif bagi 1.645 Guru Tidak tetap (GTT) SMA/SMK/SLB senilai Rp 33,8 miliar.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya itu, Gubernur juga menyerahkan beragam bantuan untuk sekolah SMA/SMK. Diantaranya bantuan personal komputer SMK sebanyak 745 senilai Rp 8,9 miliar, bantuan pembangunan RPS SMK 4 unit senilai Rp 2,4 miliar serta bantuan alat praktik siswa SMK sebanyak 13 unit senilai Rp 4.1 miliar.

Pada kesempatan itu Rusli juga berpesan kepada para guru dalam memasuki era revolusi industri 4.0 para guru diminta meningkatkan kompetensi belajar. Jika tidak, maka guru tidak saja tertinggal dari siswanya tetapi juga kualitas pendidikan di daerah akan tertinggal dengan daerah lain.

“Revolusi industri 4.0 sekarang merupakan era digital yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Dunia ini hanya sebesar HP digenggaman kita, semuanya ada di situ. Jika guru tidak belajar, belajar dan belajar maka akan tertinggal termasuk tertinggal dari murid-muridnya,” ungkap Rusli saat memberikan arahan pada kegiatan tersebut.

Selain itu, guru juga diharapkan mampu merubah mindset anak didik agar lulus tidak berharap menjadi PNS. Paradigma lama yang harus ditinggalkan. Menurut Rusli, siswa harus sejak dini diajarkan cara berwirausaha dengan memanfaatkan berbagai potensi daerah.(rls/mp).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan