60DTK – GORONTALO – Untuk terus mendorong peningkatan ekonomi keluarga pedesaan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo terus melakukan pembinaan utamanya dalam hal ekonomi kreatif.
Ibu-ibu dilatih untuk bisa memproduksi kerajinan tangan dengan memaanfaatkan barang bekas, seperti yang dilakukan di Desa Marisa Selatan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Senin (8/7/2019).
Polanya dengan menggandeng Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Sweet Media selaku NGO yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. Permodalan dibiayai oleh Ketua Dekranasda Idah Syahidah Rusli Habibie.
BACA JUGA : Gubernur Gorontalo Dengarkan Kronologi Dugaan Pungli Bantuan Pemprov
“Ibu Idah pengen ada gerakan dulu membangun kesadaran ibu-ibu untuk berdaya. Awalnya masih modal pribadi ibu, harapannya ketika sudah berkembang maka sendirinya akan ada perhatian dari pemerintah melalui dinas teknis,” jelas Ketua LPP Sweet Media, Adlan Hulukati.
Produk kerajinan yang dihasilkan pun cukup variatif mulai dari vas bunga, tempat menaruh jarum pentul, sendal dan lainnya. Bahan dibuat dari bekas tiras kain jahit dan plastik botol air mineral.
“Pemasarannya melalui media online agar jangkauannya lebih luas. Ada juga di pasar tradisional dan kita buka toko khusus untuk pemasarannya,” imbuh Adlan.
BACA JUGA : Dinas PRKP Canangkan Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan
Selain di Kabupaten Pohuwato, Dekranasda juga telah dan terus mendorong kerajinan kreatif ibu-ibu di Kabupaten Boalemo, tetapnya di Desa Kualam Lumpur, Kecamatan Paguyaman. Mereka memproduksi vas bunga, bros jilbab dan kunci dengan bahan dasar daun jagung. (adv)
Sumber : Humas Gorontalo Prov