60DTK, Gorontalo – Badan Pusata Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo akan melanjutkan proses Sensus Penduduk (SP) yang sebelumnya telah dilakukan secara daring. Kali ini, sensus tersebut akan digelar secara langsung dengan turun ke rumah-rumah warga.
Sebelumnya, petugas pendataan ini sejumlah 1.700. Namun karena adanya pengurangan akibat relokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, maka jumlahnya dikurangi menjadi 893 petugas yang siap turun.
“Jumlah petugas ini berkurang dari rancangan awal kami sebanyak 1.700, namun karena adanya refocusing anggaran untuk Covid-19, jadi berkurang,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati, usai melaporkan progres SP 2020 secara langsung kepada Wakil Gubernur, Idris Rahim, di Rujab Wagub, Kamis (27/08/2020).
Baca juga: Warga Gorontalo Yang Positif Covid-19 Akan Terima Sembako Dari Pemprov
Ia menjelaskan, seluruh petugas pendata di tahun 2020 yang direkrut oleh BPS, harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, serta mengikuti prosedur penanggulangan Covid-19, yakni melakukan tes rapid (uji cepat) terlebih dahulu.
Selain itu, saat nanti turun di lapangan, para petugas akan dilengkapi dengan alat pelindung berupa masker, penyanitasi tangan (hand sanitizer), pelindung wajah (face shield), dan sarung tangan.
“Seluruh petugas kita rapid test, kalau reaktif terpaksa tidak kami akomodir,” tegasnya.
Baca juga: BPMD-Capil Provinsi Gorontalo Raih Peringkat Pertama Di Festival Bele Uto
Diketahui, tahap lanjutan SP 2020 akan didahului dengan kegiatan pembukaan yang direncanakan akan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo pada tanggal 2 September 2020. Durasi waktu SP secara langsung pun akan dilakukan selama bulan September, dan ditargetkan pendataan di Provinsi Gorontalo akan selesai dalam 15 hari.
“Pada SP online sudah ada 27 persen lebih dari jumlah penduduk Gorontalo yang sudah tercatat. Jadi masih ada 72 persen lagi yang akan kami catat pada SP langsung, yang ditargetkan selesai dalam waktu 15 hari,” tutupnya. (adv)
Pewarta: Hendra Setiawan