60DTK-Kabupaten Gorontalo: Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Tahir mengungkapkan, dari 500 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Provinsi Gorontalo, hanya sekitar 27 DAS yang masih dalam kondisi sehat. Oleh karena itu, Ia meminta seluruh stakeholder pemerintahan untuk ikut terlibat dalam menyelesaikan masalah pengelolaan DAS di Provinsi Gorontalo ini.
“Menyelesaikan masalah pengelolaan DAS sampai dunia kiamat tidak akan selesai kalo kita tidak melibatkan seluruh stakeholder yang ada di daerah,” ucap Tahir saat diwawancarai awak media, Kamis (9/01/2020).
Baca juga: Gorut Gelar Rapat Persiapan Pencanangan HGN Pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Ia menuturkan, banyaknya DAS di Provinsi Gorontalo yang tidak sehat tersebut menyebabkan kekeringan parah di musim kemarau, serta banjir dan tanah longsor di musim hujan. Padahal, sungai dibutuhkan dalam banyak hal, di antaranya untuk keperluan pertanian, perumahan, hingga keperluan PU.
“Mau bukti? Pada saat musim kemarau terjadi kekeringan, pada saat musim hujan terjadi banjir dan tanah longsor. Itu bukti. Padahal DAS itu banyak kepentingan di dalam, ada kepentingan pertanian, ada kepentingan perumahan, ada kepentingan PU,” tambahnya.
Baca juga: Wagub Inisiasi Kritis Daerah Aliran Sungai Lewat GPNDAS
Oleh karena itu, Ia berharap agar baik masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya, bahkan wartawan, bisa ikut terus mendukung semua kegiatan masyarakat dalam hal apapun, terutama untuk menyelesaikan persoalan DAS di Provinsi Gorontalo.
“Harapan saya, agar semua unsur ikut terlibat, mulai dari masyarakat sampai pemerintah, terus LSM, terus tidak kalah pentingnya lagi teman – teman wartawan harus mendukung kegiatan masyarakat tentang apapun juga,” pungkas Tahir.
Pewarta: Usman Dai