Dekot Dorong IDI dan MKEK Usut Tuntas Dugaan Malapraktik RS Multazam

Suasana rapat dengar pendapat yang dilaksanakan DPRD Kota Gorontalo terkait laporan dugaan malapraktik di RS Multazam Gorontalo, Selasa (19/10/2021). (Foto: Andi 60dtk)

60DTK, Kota Gorontalo – DPRD Kota Gorontalo mendorong Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) untuk mengusut tuntas dugaan malapraktik di RS Multazam Gorontalo.

Bukan tanpa sebab, Dekot Gorontalo melihat dugaan kasus tersebut kini sudah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat umum, sejak mencuat ke publik beberapa hari lalu.

Bacaan Lainnya
Suasana rapat dengar pendapat yang dilaksanakan DPRD Kota Gorontalo terkait laporan dugaan malapraktik di RS Multazam Gorontalo, Selasa (19/10/2021). (Foto: Andi 60dtk)

“Kami dari DPRD hanya mendorong persoalan ini diusut tuntas,” ujar Anggota Dekot Gorontalo, Irwan Hunawa, Selasa (19/10/2021).

Irwan juga berharap, hasil dari pengusutan kasus ini nantinya dapat membuat semua pihak, khususnya keluarga korban, RS Multazam dan dokter yang sempat menangani pasien, merasa adil, puas, dan senang.

“Kami tidak mau masuk di ranah spesifikasi dokter karena ini masalah-masalah teknis kedokteran. Yang bisa mengklaim, yang bisa memutuskan itu adalah MKEK,” ujar Wakil Ketua Komisi C itu.

Ketua IDI Cabang Kota Gorontalo, Isman Jusuf menuturkan bahwa dugaan kasus ini sementara diproses. Komite medik dari RS Multazam dan Aloei Saboe masih mengumpulkan data audit medik korban yang akan diberikan kepada MKEK.

“Nanti setelah data itu ada, MKEK akan mengkaji itu maksimal sampai 1 minggu. Kalau sudah ada hasilnya, insyaallah kita umumkan ke publik sebagai pertanggungjawaban IDI terkait kasus ini,” beber Isman di Aula 1 Dekot Gorontalo.

Kepada semua pihak, Ia meminta dukungan dan doa semua pihak agar Komite Medik RS Multazam dan Aloei Saboe secepatnya bisa memasukkan data audit medik, sehingga IDI bisa secepatnya menyelesaikan dugaan kasus tersebut. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait