Deprov Gorontalo: Distribusi Kartu Tani di Gorontalo Baru 8 Persen

Suasana rapat kerja Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo dengan Bank BRI dan pihak terkait lainnya soal masalah kartu tani. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dulohupa, Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (9/01/2023). (Foto: Andi 60dtk)

60DTK, Kota Gorontalo – Distribusi kartu tani di Provinsi Gorontalo hingga awal tahun 2023 ini baru sekitar 8 persen. Presentasi itu disebut masih sangat kecil, mengingat dalam data di dalam sistem penyuluhan pertanian, jumlah petani yang harus menerima kartu tani ada kurang lebih 179 ribu orang.

Hal ini terungkap setelah Lembaga DPRD Provinsi Gorontalo melakukan rapat kerja dengan Bank BRI selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat mandat menerbitkan kartu tani, termasuk pihak-pihak terkait lainnya, Senin (9/01/2023).

Bacaan Lainnya

“Dari hasil rapat ini, ternyata pendistribusian kartu tani di seluruh daerah di Provinsi Gorontalo itu baru berkisar 8 persen. Bahkan sebelumnya angka saya 6,4 persen, tapi menurut BRI 8 persen,” beber Anggota Komisi II, Wasito Sumawiyono.

Mengingat bulan Januari sudah memasuki pekan kedua dan musim tanam yang sudah semakin dekat, sekitar akhir Januari dan awal Februari nanti, Wasito merasa tidak yakin pendistribusian kartu tani oleh pihak BRI dapat dikebut.

“Kartu tani sekarang sudah ada di BRI, tapi penerbitannya masih sangat minim. Untuk itu kita perlu meningkatkan peran koordinasi dengan semua unsur OPD pertanian maupun Bank BRI di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo,” pintanya.

Lebih lanjut, Wasito mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 ini Kementerian Pertanian RI telah mengeluarkan instruksi agar petani yang ingin mendapatkan program pemerintah seperti pupuk subsidi, harus memegang kartu tani.

“Dengan angka di bawah 10 persen, tentu akan menjadi riskan. Karena nanti petani yang sudah tercatat di dalam program kartu tani itu tidak bisa menebus pupuk bersubsidi karena mereka belum memegang kartu tani,” tandasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait