Deprov Gorontalo Pantau PPDB Di SMA N 1 Telaga

Sofyan
Koordinator Komisi IV DPRD Provinsi, Sopyan Puhi, Saat Diwawancara Awak Media Usai Melakukan Pemantauan Terkait PPDB, Serta Juga Telah Melakukan Launching Program Penanaman Tanaman Holtikura Bersama Kepala Sekolah SMA N 1 Telaga, Selasa (09/06/2020). Foto: Hendra 60DTK

60DTK, Gorontalo – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (Deprov) Gorontalo, melakukan kunjungan kerja dalam rangka pemantauan proses Pedaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Telaga, Selasa (09/06/2020).

Koordinator Komisi IV DPRD Provinsi, Sopyan Puhi, mengungkapkan untuk sekolah SMA N 1 Telaga telah membuka jalur pendaftaran melului dua jalur, yakni jalur online dan jalur offline atau mendatangi langsung ke sekeloah.

Bacaan Lainnya

“Hari kunjungan kerja Komisi IV dalam rangka pemantauan PPDB di SMA Negeri 1 Telaga, yang dilaksanakan dengan sistem  Permendikbud nomor 44 tahun 2020, dengan kalasifikasi 4 Golongan,” ungkap Sopyan.

Baca Juga: Deprov Gorontalo Apresiasi Pemprov Raih WTP Tujuh Kali Berturut-Turut

Sopyan Juga menjelaskan 4 Klasifikasi PPDB ini adalah pertama sistem zonasi yakni 50 persen dari jumlah siswa yang akan diterima, 15 persen untuk zona apirmasi, dan perpindahan orang tua 5 persen, serta jalur prestasi itu 30 persen.

“Yang pertama sistem rayonisasi, kemudian prestasi, perpindahan orang tua, dan mengakomodir pada anak-anak tidak mampu, pengantar dari daripada desa dan kelurahan, di SMA 1 Telaga ini telah dilaksanakan dan pendaftarannya sudah jalan,” jelasnya.

Baca Juga: Deprov Gorontalo Minta Proses Penyembuhan Pasien Covid-19 Dipublikasikan

Senada dengan hal ini, Kepala Sekolah SMA N 1 Telaga, Maryam Ui, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai dari tanggal 7 Juni 2020, sudah membuka jalur pendaftaran  melalui jalur online dan offline atau manual sampai tanggal 13 Juni 2020. Dan untuk jalur Online ia mengungkapkan siswa dapat mengakses di websitenya GRHM (Gerakan Rakyat Hulondalo Mosikolah).

“Dari tanggal 6 sampai 13 anak-anak bisa mendaftar online, kita melayani anak pada dua pekan kemarin itu offline, jadi data anak-anak sudah kami ambil, karena kebiasaan masyarakat sekrang itu bahwa selalu orang tua selalu menanyakan apakah masih tersedia formulir di sekolah,” terangnya.

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait