Di Gorontalo, Emak Emak Ikut Orasi Tolak Omnibus Law

Emak emak Orasi Tolak Omnibus Law
Orang Tua Salah seorang Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo, Sandra Durahim, Saat Orasi Tolak UU Omnibus Law, di Bundaran Patung Saronde, Jumat (9/10/2020). Foto: Hendra 60DTK

60DTK, Gorontalo – Aksi menolak UU Omnibus Law yang digelar Aliansi Mahasiswa Membela Rakyat (Membara) di isi dengan berbagai orasi, terutama dari ketua-ketua organisasi. Pemandangan berbeda ketika orang tua mahasiswa juga ikut orasi, Jumat (9/10/2020).

Orang Tua salah seorang Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Sandra Durahim ini, menyampaikan aspirasinya terkait penolakan UU cipta kerja tersebut. Ia merasa kalau UU yang telah disahkan oleh DPR RI ini, tidak memihak kepada rakyat. Diketahui ia juga bekerja sebagai buruh.

“Ana saya kuliah di UNG dua orang, satu orang baru lulus. Kata anak saya, yang ditakuti di dunia ini ada dua hal yang ditakuti. Yakni Tuhan Maha Kuasa dan Mahasiswa, itu benar. Saya bersama mahasiswa menyuarakan aspirasi kami kaum buruh,” ungkap Orang Tua Mahasiswa ketika berorasi.

Baca Juga: Flash News: Aksi Tolak Omnibus Law Di Gorontalo Kembali Digelar

Ia juga merasa senang, aksi kali ini lebih aman dari daerah-daerah lain. Untuk itu ia meminta kepada mahasiswa yang menggelar aksi untuk tetap menjaga keamanan dan kondusif dari aksinya.

“Saya bangga dengan mahasiswa Gorontalo, karena aksi ini lebih aman dari daerah lain. Saya harap semua mahasiswa lebih menjaga keamanan,” ucapnya.

Terlepas dari itu, Saat ini berdasarkan pemantauan awak media, masa yang tergabung di Aliansi Mahasiswa Bela Rakyat (Membara) sudah membubarkan diri, dan menuju kampus UNG untuk mendeklarasikan penolakan UU Omnibus Law.

 

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait