60DTK, Gorontalo – Dinilai berhasil dalam menangani dan mencegah penularan Covid-19, LSM Internasional The International Republican Institute (IRI) jadikan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie sebagai narasumber dalam Forum Diskusi Nasional (FDN).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menjelaskan, tantangan terberat dalam pencegahan Covid-19 adalah menyadarkan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk terus mengikuti protokol kesehatan. Rusli mengungkapkan masyarakat Gorontalo 80% sudah patuh.
“Satu tantangan terberat saya menghadapi masa sulit pandemic ini adalah bagaimana menyadarkan dan memberikan pengertian pada masyarakat untuk berpartisipasi mematuhi semua anjuran pemerintah. Mematuhi semua protokol kesehatan. Tapi alhamdulillah 80% masyarakat Gorontalo semakin ke sini semakin patuh. Karena intinya, jika tidak ada kepatuhan masyarakat maka semua sia-sia,” ungkap Rusli, Senin (15/06/2020).
Baca Juga: Keluar Masuk Gorontalo? Wajib Miliki SIKM
Rusli menambahkan, tentunya keberhasilan Gorontalo untuk menekan penularan Covid-19, dirinya bersama TNI/Polri dan seluruh unsur Forkopimda, Bupati/Walikota, terus melakukan komunikasi dan koordinasi terkait memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Gorontalo. Bahkan pengambil atas keputusan itu diambil sesuai kesepakatan bersama.
“Kebetulan Provinsi Gorontalo adalah Provinsi terkahir di Indonesia yang terdampak penularan Covid-19. Awalnya memang kami mampu mempertahankan zona hijau, namun akhirnya zona merah juga. Jadinya kita saat itu juga langsung rapat, saya kasih dua pilihan menyelesaikan covid atau memperbaiki ekonomi? Akhirnya kita sepakat memilih menekan angka penularan Covid dulu. Kita pilih PSBB selama tiga tahapan, kita cegah orang keluar masuk Gorontalo. Kita juga bangun lab pemeriksaan PCR Swab di Balai POM Gorontalo,” tambahnya.
Baca Juga: PSBB Tidak Diperpanjang, Ini 10 Hal Baru Yang Disepakati Pemrov Gorontalo
Rusli juga menyampaikan, saat ini Gorontalo dalam masa transisi menuju penerapan Tatanan Hidup baru. Ini berfokus pada pemilihan ekonomi, maka tentu tidak luput dari ketegasan pemerintah untuk menerapkan Protokol kesehatan.
“Namun tentu saja menuju new normal kita tentu harus lebih tegas lagi. Jika Jakarta membuat sistem surat izin keluar masuk, maka di Gorontalo hanya surat masuk saja. Surat masuknya berupa surat bukti rapid test atau swab test negatif. Banyak yang bilang, urus surat itu mahal di rumah sakit. Saya katakan itu sudah resiko, jika ingin masuk Provinsi kami, silahkan sehat dulu. Saya menjaga rakyat saya,” jelasnya.
Selain Gubernur Rusli, hanya ada tiga kepala daerah lainnya yang di undang jadi pembicara yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar dan Bupati Soppeng ,Kaswadi Razak.
Pewarta: Hendra Setiawan