DPRD Blitar Evaluasi Penyaluran Bansos Untuk Warga Terdampak Covid-19

Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, saat rapat bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Senin (11/05/2020). (Foto - Achmad 60dtk)

60DTK, Kabupaten Blitar – Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, menggelar rapat koordinasi bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dari OPD di lingkup Pemkab Blitar, Senin (11/05/2020).

Dalam rapat bersama yang digelar di Ruang Rapat Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar itu, dibahas seputar pelaksanaan penanganan dan pencegahan Covid-19, serta penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak wabah tersebut.

Bacaan Lainnya

Baca juga: DPRD Blitar Gelar Rapat Untuk Dengar Laporan Pansus LKPJ Bupati 2019

“Mengingat anggaran itu digunakan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar, maka rapat itu penting diadakan,” terang Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Sugeng Suroso kepada wartawan, usai memimpin rapat komisi.

Sugeng menambahkan, rapat yang Ia pimpin itu hanya sebatas koordinasi saja, dan membahas seputar teknis pelaksanaan bantuan sosial dari APBD Kabupaten Blitar, beserta kendalanya.

Baca juga: Pansus DPRD Kabupaten Blitar Tanggapi LKPJ 2019 Bupati

Menurut Sugeng, hal itu penting dilakukan melihat saat ini banyak program bantuan sosial -baik yang datang dari pusat maupun yang sudah digulirkan dari pemerintah daerah, yang belum tepat sasaran. Untuk itu, perlu adanya evaluasi untuk pemerataan.

“Bansos APBD inilah yang nantinya akan menjadi target Pemkab Blitar dalam hal pemerataan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Evaluasi data akan meminimalisir bagi KPM untuk mendapat bansos secara dobel. Sehingga perlu saksama dalam hal pengiriman data maupun proses realisasinya,” tegasnya.

Baca juga: Bupati Blitar Hadiri Rapat Pembahasan LKPJ 2019 Bersama DPRD

Terlepas dari itu, Ia membeberkan bahwa setiap sembako yang dibeli untuk penyaluran bantuan sosial itu, semua dibeli dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di wilayah Kabupaten Blitar. Hal ini dilakukan guna mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19 kepada para pelaku UMKM tersebut.

“Contohnya, beras diambil dari Gapoktan, telur diambil dari Koperasi Peternak Ayam Putra Blitar. Sambel, masker, dan jajanan, diambil dari produk UMKM, yang kesemuanya murni dari wilayah Kabupaten Blitar,” tukasnya. (adv)

 

Pewarta: Achmad Zunaidi

 

Pos terkait