60DTK, Gorontalo – Realisasi pendapatan negara wilayah Gorontalo hingga bulan Juni 2022 ini mencapai 63,23%, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya 44,35%. Tak sampai di situ, capaian ini pun lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 58,97%.
Hal ini tercuat dalam agenda konferensi pers laporan asset liability committee (ALco) regional Gorontalo, yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jumat (29/07/2022).
Selain itu, dibeberkan juga bahwa realisasi belanja negara di Gorontalo mencapai 46,93% dari pagu, di atas rata-rata nasional yang mencapai 40,07%. Realisasi ini ditopang oleh belanja Pemerintah Pusat sebesar 40,12%, lebih tinggi dari realisasi nasional sebesar 38,11%. Realisasi belanja TKDD sebesar 51,39% juga berada di atas rata-rata nasional sebesar 47,77%.
Selain kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dalam konferensi pers ini juga dibeberkan kinerja penerimaan perpajakan, konsistensi kinerja ekspor dan impor, realisasi belanja transfer ke daerah (TKD) Gorontalo per Juni 2022, hingga realisasi APBD dan dukungan TKD. Data riil-nya adalah sebagai berikut:
Kinerja penerimaan perpapajakan: Realisasi pendapatan perpajakan dalam negeri sampai dengan Juni 2022 mencapai 396,2 miliar, mengalami kenaikan 26,71% dibandingkan periode sebelumnya (s.d. Juni 2021).
Peningkatan ini ditopang oleh penerimaan PPh sebesar 250,53 miliar atau naik 44,04% dibanding tahun sebelumnya; penerimaan PPN sebesar 124,63 miliar atau naik 16,92% dibanding tahun sebelumnya; penerimaan PBB sebesar 1,71 miliar mengalami penurunan 54,03% dibanding tahun sebelumnya; serta pajak lainnya sebesar 10,42 miliar yang juga mengalami penurunan 14,86% dibanding periode sebelumnya.
Konsistensi kinerja ekspor dan impor: Kegiatan ekspor yang dicatat Kantor KPPBC TMP C Gorontalo sampai 30 Juni 2022 adalah ekspor fresh loin tuna sejumlah 833,10 kg dengan nilai sebesar 139 juta rupiah. Sedangkan kegiatan importasi bulan Juni 2022 dengan total nilai impor 14,22 miliar dan menghasilkan bea masuk sebesar 1,8 juta rupiah.
Realisasi belanja TKD Gorontalo sampai Juni 2020 yang jadi tertinggi se-Sulawesi: Persentase realisasi belanja TKD periode Juni 2022 sebesar 51,39 persen atau lebih tinggi dari realisasi nasional sebesar 47,77 persen. Realisasi TKD Gorontalo sampai Juni 2022 mengalami peningkatan 0,43% (yoy), realisasi tertinggi dicatat oleh komponen dana desa yang mencapai 62,68 persen. Realisasi DAK fisik mencapai 14,90% atau tumbuh positif 1,58% (yoy).
Namun, pemerintah daerah perlu terus mengupayakan akselerasi realisasi DAK fisik agar dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat. Secara umum kendala terkait realisasi TKD, terutama DAK fisik adalah keterlambatan proses pengadaan barang/jasa pada OPD.
Realisasi APBD dan dukungan TKD: Realisasi pendapatan APBD Provinsi Gorontalo sampai 30 Juni 2022 sebesar Rp 2,887,696,935,350 atau sebesar 38,81% yang didominasi oleh komponen pendapatan transfer pemerintah pusat Rp2,380,980,451,647 atau sebesar 44,11%. Realisasi Belanja APBD sebesar Rp 3,045,506,406,538 didominasi oleh komponen belanja operasi Rp 2,289,990,935,310 atau sebesar 41,04%.
TKDD yang telah dilaporkan sebesar Rp2,424,959,464,687 atau 40,34% dari total pendapatan APBD. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Gorontalo.
Adapun yang menjadi narasumber dalam konferensi tersebut di antaranya adalah Kakanwil DJPb Provinsi Gorontalo, Sugiyarto; Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif; Kabiro Ekbang Provinsi Gorontalo, Sultan Kalupe; dan Ekonom BI Gorontalo, Hendro Sirait.