60DTK, Gorontalo – SMK Negeri 1 Mootilango merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Dengan jurusan ternak unggas menjadikan sekolah ini banyak diminati oleh orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Tentu, di dalamnya aktivitas penunjang aktivitas belajar mengajar perlu adanya sarana prasarna yang memadai, apalagi soal sumber daya manusia atau guru itu sendiri. Hanya saja, dari 50 guru yang ada di sekolah tersebut, baru delapan orang Pegawai Negeri Sipil. Sisanya adalah tenaga honor.
Melihat kondisi ini, DPRD Provinsi Gorontalo menunjukan perihatinnya. Pihak dewan meminta agar para tenaga honor ini dapat di cover pada penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), yang saat ini sudah dibuka pendaftarannya.
Baca Juga: Pantau PPKM Mikro, DPRD Provinsi Gorontalo Akui Kepatuhan Masyarakat Olohuta Utara
“Itu SMK 1 Mootilango ternyata dari 50 Guru, cuman delapan orang yang PNS disitu, dan jumlah 540 siswa. Makanya sisanya itu kami dorong untuk mengikuti P3K, dan pihak sekolah dapat mempersiapkan sehingga semua bisa ikut. Karena disana jurusan unggulan ternak unggas banyak diminati, sedangkan gurunya cuman satu,” ungkap Anggota Komisi IV DPRD Provinsi, I Wayan Sudiarta saat diwawancara, usai turun lapangan di SMK Negeri 1 Mootilango, Kamis (15/7/2021)
Ia menambahkan, pihak sekolah juga harus jeli untuk menilai dan merekomendasikan guru honorer untuk mengikuti seleksi tersebut. Jangan sampai ada guru yang tidak aktif dimasukan dalam daftar peserta yang akan mengikuti ujian.
“Begitu juga dapodik yang diusulkan oleh sekolah harus guru-guru aktif yang diusulkan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa SMK Negeri 1 Mootilango ini sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan kuota 25 persen. Protokol kesehatan covid-19 secara ketat diberlakukan oleh kepala sekolah. (adv)