60DTK, Gorontalo Utara – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara berkeyakinan Guru Tidak Tetap (GTT) merupakan ujung tombak pemerintah dalam hal mencerdaskan anak bangsa. Namun karena keterbatasan anggaran, ada ratusan GTT yang terancam dirumahkan.
Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin tak mau demikian, bahkan ia sudah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Gorontalo Utara agar membahas hal ini.
Data yang ada, dari total GTT, 1242 orang, hanya sebagian saja yang bisa terakomodir.
“Dari 1242 GTT, dari Kemenag itu kurang lebih 125, dari 1242, yang Terakomodir itu baru 500 sekian, sementara yang tidak Terakomodir sesuai dengan anggaran itu, ada 662, dan saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan juga Kemenag untuk membahas secara bersama-sama, agar bagaimana bisa GTT yang kurang lebih 662 itu bisa terakomodir,” tegas Indra Yasin saat diwawancarai di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (02/03/2021).
Baca Juga: MOU Pengelola Pulau Saronde Terancam Batal, Kenapa?
Menurutnya, untuk mengakomodir jumlah GTT tersebut membutuhkan dana yang cukup besar, Tetapi, ia yakin pemerintah daerah bisa mengakomodir seluruh GTT yang ada.
“Sebetulnya dana yang dibutuhkan itu sekitar 12 Miliar, dan saat ini kita hanya punya 5 Miliar, jadi kita masih kurang 7 Miliar lebih, dan itu masih sementara dipecahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo Utara dan Kemenag, dan mudah-mudahan terpecahkan semuanya, saya yakin dan percaya, karena ini sudah pernah kita alami juga pada waktu-waktu sebelumnya,” pungkas Indra Yasin. (adv)