Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Gorontalo Duduki Peringkat 21 Nasional

Hal tersebut terungkap pada Sosialisasi Pengukuran IPK tahun 2019 yang digelar di Hotel Milinov, Kota Gorontalo, Rabu (1/5/2019). Kegiatan tersebut dihadiri Hadhi Raharja selaku Kasubid. Evaluasi Pembangunan Ketenagakerjaan dan Ervin Jongguran Marajohan, Kasubid. Pengukuran Pembangunan, Kementrian Ketenagakerjaan RI.
BACA JUGA : Peserta Upacara Peringatan Hardiknas 2019 Gorontalo, Kenakan Pakaian Adat
Dari 9 Indikator Utama yang diukur, ada 7 Indikator Utama yang telah masuk kategori baik (>5) dan 2 Indikator Utama yang masuk kategori belum baik. Indikator Utama yang masuk kategori baik adalah Indikator Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja, Kesempatan Kerja, Penduduk dan Tenaga Kerja, Pelatihan dan Kompetensi Kerja, serta Indikator Produktivitas Tenaga Kerja.
“Indikator Utama yang memiliki indeks tertinggi adalah Indikator Jaminan Sosial Tenaga Kerja karena telah mencapai indeks sebesar 10 atau mencapai indeks maksimal. Selanjutnya, Indikator Utama yang memiliki indeks terendah adalah Hubungan Industrial,” terang Sekretaris Dinas Penanaman Modal, ESDM dan Nakertrans Provinsi Gorontalo, Rugayah Biki.
Untuk mendorong peningkatan IPK yang lebih baik di tahun 2019, Rugayah berharap agar Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota bisa lebih fokus mengawal pelaksanaan indikator-indikator utama, khususnya yang masih rendah.
BACA JUGA : Kemenkominfo RI Sadarkan Masyarakat Hak Atas Keterbukaan Publik
Sementara itu, Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dinas PNM, ESDM dan Nakertrans, Ismail Djafar menjelaskan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama kepada semua dinas ketenegakerjaan kabupaten/kota tentang pentingnya IPK.
“Pesertanya masing-masing 5 orang dari 6 kabupaten/kota. Kami berharap acara ini juga untuk menguatkan penyusunan dokumen Rencana Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo,” pungkasnya. (rls)
Sumber : Humas Gorontalo Prov