Joker dan Kontroversinya

(Foto - Zignatic)

60DTK-HIBURAN: Sudah nonton film Joker? Bagaimana pendapatmu?

Memang, sejak masih ancang – ancang dirilis, film yang mengangkat kisah tentang kehidupan tokoh penjahat paling terkenal di dunia superhero ini sudah menimbulkan banyak kontroversi. Bahkan, film ini jadi persoalan tersendiri bagi penegakan hukum di Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

Hal ini sebagaimana yang dilansir dari BBC News, bahwa dalam satu pekan sebelum tanggal 4 Oktober 2019 –waktu perilisan film, beberapa media di Amerika Serikat mulai memberitakan bahwa pihak kepolisian telah mengeluarkan peringatan bagi para personil film Joker, dengan menyebut ancaman penembakan massal yang ‘potensial’ di hari pemutaran film Joker nanti.

Baca juga: Asih : Cerita Horor Dan Mitos Di Indonesia

Hal ini memang bukan tanpa sebab, melainkan atas sebuah trauma yang terjadi 7 tahun lalu saat pemutaran sekuel film Batman, The Dark Knight Rises. Diketahui ketika pemutaran sekuel di Kota Aurora, Colorado itu, seorang pria tak dikenal melepaskan tembakan hingga menyebabkan 12 orang tewas, dan 70 orang luka – luka. Karena peristiwa tersebut, sejak saat itu –baik keluarga korban penembakan atau pun masyarakat setempat, meminta agar bioskop – bioskop tak lagi memutar film Joker.

Namun, apakah pemutaran film kala itu bertanggung jawab atas penembakan tersebut? Belum ada yang tahu kepastiannya.

Meski begitu, berbicara tentang film Joker yang baru – baru saja dirilis, ternyata cukup banyak respon positif yang membanjiri. Bahkan seorang wartawan Mojok.co, Prima Sulistya menyebut dirinya yang awalnya pembenci Joker, menjadi orang yang tak lagi sentimen terhadap badut berusia 40 tahun itu.

Baca juga: Sambut Milad Ke-9, Mahasiswa Ilkom UNG Gelar Screening Film Karya Sendiri

Dalam tulisannya, ia menyebutkan film garapan Todd Phillips tersebut seketika membalikkan semua sentimen yang dibawa The Dark Knight Rises sebelumnya. Menurutnya, Joker adalah potret warga kelas tiga yang dirampas semua kemanusiaannya oleh pemerintah, masyarakat, bahkan keluarganya sendiri.

“Joker membuat saya bersimpati pada penjahat. Sebab bagaimana pun, Ia tadinya orang baik dan mencoba selalu baik. Sampai kemudian pemerintah, masyarakat, dan keluarga yang sakit mengubah orang baik itu menjadi jahat,” tulis Prima.

Lalu, bagaimana Joker di mata kalian? Apakah sama dengan yang Prima pikirkan, atau justru sebaliknya, mengerikan dan menjijikkan? (rds/60dtk)

 

 

.

Pos terkait